"Indonesia menjadi satu-satunya negara berkembang yang menyusun International Organization for Standarzation (ISO) tentang pencegahan bencana," kata Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB Raditya Jati yang dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.
Sejak 2011, kata Raditya, Komtek 13-08 sebagai komite teknis yang dibentuk oleh Badan Standar Nasional (BSN) untuk memenuhi kebutuhan SNI di bidang penanggulangan bencana, sudah menyusun sebanyak 23 SNI kebencanaan dan tiga dokumen standar internasional atau ISO.
Ia mengatakan penyusunan standar yang dilakukan oleh negara berkembang jumlahnya relatif sedikit, tapi dalam konteks penanggulangan bencana, Indonesia merupakan salah satu negara yang cukup aktif.
Standar kebencanaan yang disusun, katanya, dapat dijadikan acuan bagi kementerian maupun lembaga, organisasi nonpemerintah dan pihak-pihak terkait dalam melaksanakan mitigasi bencana secara komprehensif dan sistematis.
Indonesia, katanya, memiliki standar yang diadopsi dari ISO, yakni SNI 22301:2019 Sistem Manajemen Kelangsungan Usaha-Persyaratan, yang dapat dijadikan satu kesatuan dengan SNI 9050:2022 yang dibuat oleh bangsa dengan standar internasional.
"Hal ini membuktikan bahwa sumber daya Indonesia mumpuni untuk menyusun standar kebencanaan, baik secara nasional maupun secara internasional," katanya.
Raditya mengatakan dalam waktu dekat Indonesia akan menjadi tuan rumah GPDRR ke-7, yang akan diselenggarakan di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, pada 23-25 Mei 2022.
"Hal ini dapat dilihat sebagai bentuk kepercayaan dunia internasional terhadap Indonesia untuk menyelenggarakan forum yang biasanya diselenggarakan di Jenewa," katanya.
Ia mengatakan GPDRR merupakan bentuk tanggung jawab bersama pemerintah, akademisi, LSM, lembaga usaha, masyarakat dan media bahwa risiko adalah urusan bersama dalam mitigasi bencana.
"GPDRR kali ini menjadi titik tolak bagi Indonesia untuk dapat tampil secara global dalam memperkuat penanggulangan bencana melalui standardisasi kebencanaan," ujarnya.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2022