PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) dan Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersinergi dengan menggelar pelatihan bagi tenaga jasa konstruksi.Pelatihan diberikan kepada 60 tenaga konstruksi di Palembang, 30 tenaga konstruksi di DKI Jakarta serta sebanyak 30 tenaga konstruksi di Surabaya, Jawa Timur
Direktur Pengembangan Jasa Konstruksi Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Putut Marhayudi bersama Direktur Utama SIG Donny Arsal dengan disaksikan secara virtual oleh Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Yudha Mediawan membuka kegiatan tersebut di Palembang, Sumsel, Kamis.
Pelatihan diberikan kepada 60 tenaga konstruksi di Palembang, 30 tenaga konstruksi di DKI Jakarta serta sebanyak 30 tenaga konstruksi di Surabaya, Jawa Timur.
Kegiatan pelatihan yang dilakukan di antaranya praktik aplikasi penggunaan DynaPump, produk semen khusus untuk aplikasi struktur atau nonstruktur, serta mortar.
Selain itu pemberian materi mengenai keselamatan dan kesehatan kerja (K3), tren konstruksi berkelanjutan, metode konstruksi, serta perkembangan teknologi semen dan produk turunannya.
Dalam pelaksanaan pelatihan ini, dukungan yang diberikan oleh SIG berupa penyediaan modul, bahan dan alat praktik, instruktur, serta APD.
Yudha Mediawan mengatakan sinergi ini diharapkan dapat mendukung peningkatan kompetensi tenaga kerja konstruksi serta pengoptimalisasi penggunaan material semen ramah lingkungan dan produk turunannya.
Dalam hal ini, pemerintah berkeinginan pelaku usaha berperan dalam menggunakan material semen ramah lingkungan dan produk turunannya.
Sementara, Putut Marhayudi menambahkan sinergi ini mencakup penyebarluasan informasi NSPK, pertukaran informasi terkait supply dan demand material semen ramah lingkungan serta fasilitasi program peningkatan kompetensi tenaga kerja.
Upaya ini akan mendukung peningkatan ketersediaan tenaga kerja konstruksi yang kompeten, informasi serta pengembangan teknologi khususnya material semen dan produk turunannya.
Donny Arsal mengatakan konstruksi di Indonesia menjadi salah satu sektor penggerak ekonomi nasional terbesar dengan serapan tenaga kerja lebih dari delapan juta jiwa.
SIG memiliki visi untuk mendorong inovasi produk dan teknologi konstruksi yang berwawasan masa depan dan berorientasi perlindungan lingkungan.
Melalui semangat "Go Beyond Next" untuk mendukung kehidupan masa depan yang berkelanjutan, SIG telah mengembangkan produk ramah lingkungan.
Selain portofolio produk semen non-OPC untuk berbagai aplikasi yang dapat mereduksi emisi CO2 sebesar 8-44 persen, SIG juga menyediakan berbagai solusi beton yang telah dikembangkan, seperti teknologi konstruksi DynaHome untuk percepatan pembangunan perumahan.
Kemudian, SpeedCrete untuk solusi perbaikan pengerasan beton dengan open traffic dalam empat jam yang memungkinkan penyelesaian pengerjaan konstruksi jalan yang lebih cepat dan bebas macet, serta ThruCrete solusi pengerasan beton dengan porositas hingga 35 persen yang dapat menyediakan daerah resapan air dan mengurangi risiko banjir.
Melalui unit pengolahan limbah bernama Nathabumi, SIG memanfaatkan limbah industri maupun sampah perkotaan sebagai bahan baku dan bahan bakar alternatif melalui metode co-processing.
Beberapa jenis limbah industri seperti fly ash, bottom ash, dan copper slag juga dapat digunakan sebagai alternatif bahan baku semen dan produk turunannya.
"Selain menyediakan material konstruksi yang ramah lingkungan, kami ingin terlibat dalam pemberdayaan tenaga kerja konstruksi di Indonesia, terutama dalam hal prinsip dan tren konstruksi berkelanjutan serta perkembangan teknologi semen ramah lingkungan dan produk turunannya," kata dia.
Hal ini untuk menunjang peningkatan penggunaan produk ramah lingkungan dalam negeri demi mewujudkan penyelenggaraan konstruksi yang produktif, efisien, dan ramah lingkungan.
Seiring dengan pertumbuhan populasi dan urbanisasi, SIG dan PUPR memiliki visi yang sejalan dalam mendorong penerapan prinsip konstruksi berkelanjutan sebagai upaya untuk memitigasi dampak konstruksi terhadap lingkungan.
PUPR telah menerbitkan serangkaian kebijakan strategis, salah satunya adalah Instruksi Menteri PUPR No. 4 Tahun 2020 tentang penggunaan Semen Non Ordinary Portland Cement (Non OPC) pada pekerjaan konstruksi di Kementerian PUPR.
Semen non-OPC telah teruji dapat memenuhi persyaratan spesifikasi dan diproduksi dengan indeks terak yang lebih rendah dibandingkan semen OPC yang banyak digunakan untuk konstruksi berbagai infrastruktur sehingga dapat menekan emisi CO2 dalam proses produksinya.
Dalam mendorong penerapan berbagai solusi teknologi konstruksi tersebut, SIG juga mengedepankan pentingnya proses edukasi dan sosialisasi tenaga kerja konstruksi agar dapat melakukan perubahan pada tahap perencanaan serta pelaksanaan praktik kerja di lapangan.
Melalui pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi pekerja konstruksi terhadap produk berbasis aplikasi dengan memberikan informasi produk serta pengalaman secara langsung penggunaan produk.
Hal ini diharapkan menjadi menjadi media untuk para pekerja konstruksi agar terus memperbaharui pengetahuan terhadap kemajuan teknologi dan metode konstruksi. Pelatihan ini akan menjadi salah satu cara peningkatan produktivitas tenaga konstruksi di Indonesia.
SIG melalui komunitas Jago Bangunan, sejak tahun 2006 hingga sekarang, memiliki anggota sebanyak 13.181 dan 6.368 tenaga konstruksi telah mendapatkan sertifikasi dari Lembaga Penyedia Jasa Konstruksi (LPJK).
Baca juga: Semen Indonesia dukung pemerintah wujudkan "net zero carbon emission"
Baca juga: Menteri PUPR siapkan keringanan izin usaha jasa konstruksi
Baca juga: Ditjen Bina Konstruksi PUPR peroleh anggaran Rp757,7 miliar pada 2021
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022