Puting beliung di Malang disertai hujan es

21 Oktober 2011 19:21 WIB
Malang (ANTARA News) - Puting beliung yang melanda Desa Krebet, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, ternyata disertai hujan es.

Bencana itu menyebabkan 16 rumah warga rusak.

Seorang warga Desa Krebet RT 22, Nanang, pada Jumat mengaku, hujan es yang melanda kawasan Desa Krebet itu jatuh dalam butiran-butiran sebesar jari jempol orang dewasa.

Selain itu, sebuah kandang ayam milik warga juga roboh akibat terjangan kuat angin tersebut. "Di wilayah saya, selain anginnya yang kencang disertai hujan es, juga kandang ayam milik warga roboh," katanya.

Warga kini masih enggan kembali ke rumah karena trauma dengan kuatnya terjangan angin puting beliung tersebut.

"Banyak warga yang keluar rumah, dan malam ini juga melakukan gotong royong memperbaiki kondisi rumah warga yang rusak," katanya.

Sebelumnya, Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Daerah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Bagio Setiyono mengatakan, 16 rumah warga yang rusak itu terletak di tiga RT, yakni RT 18, 19 serta RT 22.

Kerusakan rumah warga, mayoritas menimpah atap dan sebagian genting berjatuhan karena kuatnya terjangan puting beliung.

"Angin puting beliung yang menghajar belasan rumah warga terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, dan beberapa atap atau genting rumah itu berjatuhan, sementara kerugian hanya berkisar jutaan rupiah," katanya.

Selain rumah, sebuah Pohon Trembesi tumbang dan mengakibatkan akses jalan Desa Krebet yang menghubungkan antara Kabupaten Malang dan Lumajang terhambat, karena sejumlah pengendara yang melewati kawasan itu berjalan merambat.

Bahkan, beberapa tiang listrik sebagian sudah tidak tegak lagi atau miring, dan terjadi pemadaman sementara di wilayah Desa Krebet.

Oleh karena itu Bagyo mengimbau, agar warga Kabupaten Malang tetap berhati-hati, sebab memasuki musim pancaroba atau pergantian musim kemarau ke musim hujan, mengakibatkan adanya bencana puting beliung di sejumlah wilayah.

(ANTARA)


Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011