Sebanyak 55 usaha mikro kecil menengah (UMKM) mitra binaan PT Timah Tbk (Persero) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung naik kelas, sebagai komitmen perusahaan untuk mendorong dan menggerakkan perekonomian masyarakat di tengah pandemi COVID-19.55 pelaku UMKM bisa naik kelas, karena memenuhi beberapa kriteria seperti peningkatan jumlah pegawai, peningkatan nilai pinjaman, peningkatan kapasitas produksi
"Alhamdulillah pada 2021 sebanyak 55 mitra binaan PT Timah Tbk berhasil naik kelas," kata Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk Anggi Siahaan di Pangkalpinang, Jumat.
Ia mengatakan 55 pelaku UMKM bisa naik kelas, karena memenuhi beberapa kriteria seperti peningkatan jumlah pegawai, peningkatan nilai pinjaman, peningkatan kapasitas produksi.
Selain itu, di tengah pandemi UMKM tersebut mampu meningkatkan omset, melibatkan masyarakat sekitar untuk operasional dalam berproduksi, meningkatkan pemasaran produk di luar kota/negeri hingga memperoleh sertifikat nasional/internasional.
"Pada 2022 ini, kita juga menargetkan sebanyak 50 UMKM mitra binaan lagi bisa naik kelas," ujarnya.
Menurut Anggi, melalui program Pendanaan Usaha Mikro Kecil (PUMK) PT Timah Tbk mendorong pelaku UMKM untuk meningkatkan kapasitas melalui peningkatan penjualan produk UMKM ke pasar digital diantaranya melalui Pasar Digital UMKM BUMN (PaDI), meningkatkan pemasaran produk melalui Tins Gallery dan Galery Serumpun Sebalai.
Selain itu, Timah juga membawa mitra binaan potensial untuk memasarkan produk dalam ajang pameran tingkat nasional, melakukan pendampingan bagi para mitra binaan untuk mengembangkan usaha mereka.
Salah satu mitra binaan yang naik kelas yaitu Sinar warga Desa Batu Limau yang sejak menjadi mitra binaan PT Timah Tbk usaha pembuatan sagunya semakin berkembang.
"Saat ini produksi sagu sudah mencapai kisaran 5 hingga 6 ton per bulan dan tenaga kerja juga bertambah menjadi empat orang," katanya.
Pewarta: Aprionis
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2022