"Pertandingan hari ini memang tidak mudah, ini sudah turnamen keempat dan pasti kondisi cukup terkuras. Di gim pertama jujur agak tertekan karena dia terlihat prima, tapi Puji Tuhan saya bisa terus berjuang dan memenangkan pertandingan," kata Jonatan dalam informasi tertulis PP PBSI di Jakarta.
Jonatan mengawali pertandingan dengan tertinggal 0-8 dan 4-11 pada gim pertama, lalu diakhiri kekalahan 8-21. Pada gim kedua, Jonatan juga belum mampu bangkit. Baru pada paruh kedua dia menaikkan level permainan sampai menipiskan jarak skor dengan meraih enam angka secara beruntun.
Pada gim penentu, unggulan ketiga ini lagi-lagi tertinggal pada awal laga. Dia menggenjot performanya dan memakai strategi tepat untuk membuat Kunlavut kewalahan pada sisa pertandingan.
"Di gim kedua dan ketiga saya selalu tertinggal di interval, tapi akhirnya saya bisa punya kekuatan dan tenaga tambahan untuk mengejar dan balik unggul. Bersyukur masih diberi ketenangan dan daya juang," ungkap dia.
Baca juga: Rinov/Pitha merasa beruntung lalui perempat final Korea Open 2022
Ini kemenangan dua kali berturut-turut Jonatan melawan Kunlavut setelah babak pertama ajang All England 2022.
"Sebelumnya bertemu di All England kan lapangannya berangin. Jadi strategi yang digunakan adalah strategi menyerang. Sementara di sini lapangan dan bolanya berat, jadi saya coba untuk menghabiskan stamina dia dulu, tunggu kesempatan baru menyerang," kata Jonatan.
Dalam semifinal esok Sabtu, pebulu tangkis peraih medali Asian Games 2018 sudah ditunggu wakil India Srikanth Kidambi.
"Kondisi lapangan di sini tidak jauh berbeda dengan di Swiss jadi saya besok akan coba melakukan pendekatan strategi yang sama. Sekarang fokus dulu untuk pemulihan stamina," kata Jonatan soal laganya yang akan menjadi pengulangan Swiss Open.
Pada hari yang sama, rekan sepelatnas Jonatan, Shesar Hiren Rhustavito, terhenti pada perempat final setelah dikalahkan Victor Svendsen dari Denmark.
Baca juga: Indonesia loloskan dua ganda campuran ke perempat final Korea Open
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2022