• Beranda
  • Berita
  • Kepala Gereja Ortodoks Rusia serukan dukungan bagi invasi di Ukraina

Kepala Gereja Ortodoks Rusia serukan dukungan bagi invasi di Ukraina

10 April 2022 19:38 WIB
Kepala Gereja Ortodoks Rusia serukan dukungan bagi invasi di Ukraina
Arsip - Patriark Kirill dari Moskow dan Seluruh Rusia melakukan kebaktian untuk menahbiskan Katedral Kelahiran Santa Perawan Maria yang telah direnovasi di Rostov-on-Don, Rusia, 27 Oktober 2019. (ANTARA/Reuters/Sergey Pivovarov/as)

Semoga pemerintah dipenuhi tanggung jawab, kerendahan hati dan kesiapan untuk melayani rakyat

Kepala Gereja Ortodoks Rusia Patriark Kirill menyerukan orang-orang pada Minggu untuk bersatu dengan pemerintah ketika Moskow melakukan intervensi militer di Ukraina.

Kirill sebelumnya telah mengeluarkan sejumlah pernyataan yang membela aksi Rusia di Ukraina. Dia memandang perang itu sebagai benteng melawan budaya liberal Barat yang dianggap sebagai kemunduran.

"Semoga Tuhan membantu kita bersatu di saat yang sulit ini demi tanah air, termasuk pemerintah," kata Kirill (75) dalam khotbahnya di Moskow seperti dikutip kantor berita Interfax.

"Semoga pemerintah dipenuhi tanggung jawab, kerendahan hati dan kesiapan untuk melayani rakyat bahkan jika harus mengorbankan nyawa," kata sang patriark, gelar uskup tertinggi Gereja Ortodoks, yang juga sekutu dekat Presiden Vladimir Putin itu.

Baca juga: Kuburan massal puluhan warga sipil Ukraina ditemukan dekat Kiev

Dukungannya pada aksi militer Rusia, yang telah menewaskan ribuan tentara dan warga sipil Ukraina, telah menyulut kemarahan sejumlah pihak di kalangan Gereja Ortodoks di Rusia dan di luar negeri yang termasuk dalam Patriarkat Moskow.

Pada Minggu dia mengatakan ketika rakyat bersatu dengan pemerintah, "akan ada solidaritas sejati dan kemampuan mengusir musuh di luar dan di dalam…"

Rusia mengerahkan puluhan ribu tentara ke Ukraina pada 24 Februari dalam "operasi khusus" untuk melucuti militer di negara tetangganya itu dan membasmi orang-orang yang mereka sebut sebagai nasionalis berbahaya.

Ukraina telah melakukan perlawanan sengit dan Barat telah menjatuhkan sanksi pada Rusia sebagai upaya untuk memaksa negara itu untuk menarik pasukannya.

Sumber: Reuters

Baca juga: Produsen senjata Jerman tawari Ukraina howitzer
Baca juga: Kabar Ukraina: Dari kuburan massal hingga larangan impor barang Rusia

Pewarta: Anton Santoso
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022