Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Jawa Timur, kini kembali menggencarkan vaksinasi massal COVID-19 menjelang Lebaran 1443 Hijriah dengan mendirikan gerai vaksin terpadu di area Monumen Arek Lancor setempat, Ahad malam.cakupan vaksinasi di Kabupaten Pamekasan ini masih rendah
"Melalui gerai vaksin terpadu ini diharapkan cakupan vaksinasi di Pamekasan semakin luas, sehingga dengan meluasnya cakupan, maka kekebalan komunitas juga semakin baik," kata anggota Satgas COVID-19 dari unsur Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan Ahmad Zaini Zen, di Pamekasan, Ahad malam.
Pada pelaksanaan vaksinasi massal selama Ramadhan 1443 Hijriah ini, Pemkab Pamekasan melibatkan sebanyak 17 tim vaksin, antara lain dari Klinik Polres Pamekasan, Pos Kesehatan TNI-AD, Klinik As-Salamah, dan 15 puskesmas yang tersebar di 13 kecamatan.
Menurut Zaini, kegiatan vaksinasi dibuka selama 24 jam, mulai pagi, siang, hingga malam hari oleh tenaga medis dan tim vaksin dari Puskesmas, dan klinik.
"Dan gerai vaksin terpadu ini tidak hanya saat Ramadhan, akan tetapi hingga musim arus balik Lebaran," katanya.
Baca juga: Kasus aktif COVID-19 di Madura terus berkurang
Baca juga: Kasus aktif COVID-19 di Pamekasan Jawa Timur berkurang
Secara terpisah Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Pamekasan dr Saifudin menjelaskan, selain dalam rangka menekan penyebaran COVID-19, tujuan pembukaan gerai vaksin terpadu itu juga untuk memperluas cakupan vaksinasi kepada masyarakat umum.
"Sebab, berdasarkan data, cakupan vaksinasi di Kabupaten Pamekasan ini masih rendah. Saya yakin dengan membuka posko terpadu seperti ini, masyarakat lebih mudah untuk melakukan vaksinasi. Jika tidak bisa di pagi hari, maka bisa siang, atau pada malam hari," katanya.
Saifudin menjelaskan, berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Kabupaten Pamekasan tercatat sebagai kabupaten dengan cakupan vaksinasi paling rendah di Jawa Timur.
Baca juga: Kapolri optimis vaksinasi segera tuntas karena didukung tokoh agama
Secara terpisah Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Pamekasan dr Saifudin menjelaskan, selain dalam rangka menekan penyebaran COVID-19, tujuan pembukaan gerai vaksin terpadu itu juga untuk memperluas cakupan vaksinasi kepada masyarakat umum.
"Sebab, berdasarkan data, cakupan vaksinasi di Kabupaten Pamekasan ini masih rendah. Saya yakin dengan membuka posko terpadu seperti ini, masyarakat lebih mudah untuk melakukan vaksinasi. Jika tidak bisa di pagi hari, maka bisa siang, atau pada malam hari," katanya.
Saifudin menjelaskan, berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Kabupaten Pamekasan tercatat sebagai kabupaten dengan cakupan vaksinasi paling rendah di Jawa Timur.
Baca juga: Kapolri optimis vaksinasi segera tuntas karena didukung tokoh agama
Baca juga: Satgas COVID-19 Pamekasan laporkan 17 siswa positif COVID-19
Selain Pamekasan, kabupaten lain di Jawa Timur yang terdata cakupan vaksinasinya rendah adalah Kabupaten Bangkalan dan Kabupaten Lumajang, yakni baru menyelesaikan 1,09 juta dosis untuk vaksinasi dosis 2 dari target yang diharapkan sebanyak 2,36 juta peserta vaksin.
"Jadi, untuk dosis 2 realisasi di Pamekasan baru mencapai 29,13 persen," katanya, menjelaskan.
Untuk dosis 1, warga Pamekasan yang telah divaksin hingga 4 April 2022 terdata sebanyak 72,13 persen atau diikuti oleh 675,09 ribu peserta, dari jumlah total sasaran sebanyak 652,82 ribu peserta.
"Maka untuk mengejar ketertinggalan itu, kami membuka posko vaksin terpadu dengan melibatkan peran aktif semua elemen, seperti polisi, TNI, BPBD dan Satpol-PP," katanya.
Baca juga: Ketua MPR minta kesadaran kolektif masyarakat ikuti vaksinasi
Selain Pamekasan, kabupaten lain di Jawa Timur yang terdata cakupan vaksinasinya rendah adalah Kabupaten Bangkalan dan Kabupaten Lumajang, yakni baru menyelesaikan 1,09 juta dosis untuk vaksinasi dosis 2 dari target yang diharapkan sebanyak 2,36 juta peserta vaksin.
"Jadi, untuk dosis 2 realisasi di Pamekasan baru mencapai 29,13 persen," katanya, menjelaskan.
Untuk dosis 1, warga Pamekasan yang telah divaksin hingga 4 April 2022 terdata sebanyak 72,13 persen atau diikuti oleh 675,09 ribu peserta, dari jumlah total sasaran sebanyak 652,82 ribu peserta.
"Maka untuk mengejar ketertinggalan itu, kami membuka posko vaksin terpadu dengan melibatkan peran aktif semua elemen, seperti polisi, TNI, BPBD dan Satpol-PP," katanya.
Baca juga: Ketua MPR minta kesadaran kolektif masyarakat ikuti vaksinasi
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022