Kepala Bidang Hubungan Luar Negeri PP PBSI, Bambang Roedyanto, mengatakan tadinya Indonesia hanya memiliki empat turnamen untuk dilangsungkan, namun kemudian mendapat tambahan dua turnamen internasional level senior di tahun ini.
"Jadi khusus tahun 2022, kita dapat tambahan dua turnamen International Challenge. Kita juga akan adakan lagi Indonesia Masters Super 100 dan International Challenge yang sebelumnya kita rutin laksanakan. Keduanya tidak digelar dalam dua tahun belakangan karena pandemi," kata Rudy lewat informasi tertulis PP PBSI di Jakarta, Senin.
Secara rinci ia memaparkan, agenda yang dimaksud antara lain Indonesia Open Super 1000, Indonesia Masters Super 500, Indonesia Masters Super 100, dan serta tiga Indonesia International Challenge.
Baca juga: Fajar/Rian kecewa gagal sumbang gelar dari Korea Open
Baca juga: Jonatan ikhlas lepasnya peluang juara Super 500 perdana di Korea Open
Pelaksanaan tambahan dua turnamen dipastikan sangat membantu para pemain pelapis untuk mendapatkan poin, karena turnamen kelas bawah kerap digelar di Benua Eropa selama pandemi. Sementara negara-negara di Asia masih banyak yang belum bisa menyanggupi karena kekhawatiran di masa sekarang.
"Makanya saya mengajukan Indonesia untuk coba dan ternyata disetujui BWF. Ini penting agar pemain-pemain pelapis kita bisa bertanding dan mendapat poin. Tidak harus jauh-jauh ke Eropa," katanya menjelaskan.
Hingga berita ini diturunkan, kepastian jadwal turnamen baru didapat untuk Indonesia Masters Super 500 pada 7-12 Juni dan Indonesia Open Super 1000 pada 14-19 Juni. Keduanya akan digelar di Istora Senayan Gelora Bung Karno, Jakarta.
Sedangkan untuk empat turnamen lainnya, PP PBSI belum merinci kepastian tempat dan tanggal pelaksanaannya.
"Untuk tanggal dan tempat nanti kami infokan kembali," pungkas Rudy.
Baca juga: PBSI tarik Flandy Limpele tukangi sektor ganda campuran
Baca juga: PBSI nilai regenerasi atlet putri berjalan baik berkaca dari BATC
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2022