“Program CPNE disiapkan untuk UKM berorientasi ekspor yang ingin berkembang menjadi eksportir Indonesia baik secara langsung maupun tidak langsung,” kata Corporate Secretary LPEI Chesna F Anwar di Jakarta, Senin.
Chesna menyatakan Program CPNE ditujukan untuk melatih dan mendampingi UKM berorientasi ekspor agar mampu menghasilkan produk yang unggul dan dapat bersaing di pasar global.
Salah satu peserta program CPNE adalah Eni Anjayani yang merupakan seorang pengusaha UMKM asal Yogyakarta dengan produk berupa home decor bermotif batik kuno seperti kaleng kerupuk yang menarik perhatian pembeli dari beberapa negara seperti Eropa, Amerika Serikat, Australia, hingga Asia Tenggara.
Baca juga: LPEI dorong penciptaan eksportir baru lewat program CPNE
Eni yang mengawali bisnisnya dengan modal Rp5 juta tersebut saat ini mampu memperkerjakan 37 orang dengan 17 di antaranya adalah pegawai in house sedangkan sisanya freelance yang tersebar di di Yogyakarta, Bantul, Sleman dan Magelang.
“Harga jual produk sebesar Rp290 ribu sampai Rp1 juta,” ujar Eni.
Eni bercerita awal merintis usahanya dilakukan dengan berjualan daring pada 2012 namun permintaan semakin meningkat dan akhirnya ia mengangkat karyawan pada 2014 karena skala bisnis yang semakin besar.
Baca juga: LPEI dorong penciptaan eksportir baru lewat program CPNE
Kemudian pada 2015 Eni mulai memberanikan diri untuk ikut dalam pameran individu di JCC Senayan, Jakarta. Lalu pada 2017 Eni semakin mengembangkan usahanya yang bernama Wastraloka ini dengan mengikuti pelatihan Program CPNE dari LPEI.
Menurutnya, Program CPNE memberi banyak manfaat bagi pelaku UMKM karena membantu memilihkan jenis produk yang diproduksi sesuai permintaan, memberi akses pasar dan menghitung harga jual.
“Kifa juga belajar proses dari pengiriman produk hingga sampai ke negara tujuan. Mengikuti Program CPNE memiliki manfaat besar bagi saya,” tegasnya.
Baca juga: Teten: Pemerintah akan manfaatkan Kepri sebagai hub ekspor produk UMKM
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022