Pejabat itu mengatakan mereka berada di Laut Jepang, yang juga dikenal sebagai Laut Timur, untuk latihan dengan pasukan Jepang guna meyakinkan sekutu dan mitra di wilayah tersebut.
Langkah itu dilakukan ketika para pejabat AS semakin khawatir bahwa Korut bisa melakukan uji coba nuklir bawah tanah dalam beberapa hari mendatang.
Ini adalah pertama kalinya sejak 2017 armada kapal induk AS dikerahkan ke perairan antara Korsel dan Jepang.
Pada 2017, kapal induk USS Ronald Reagan, Theodore Roosevelt, Nimitz, serta armada kapal penyerang mereka dikerahkan dalam unjuk kekuatan untuk menanggapi uji coba rudal dan senjata nuklir Korut.
Baca juga: AS, Jepang, Korsel bahas ancaman Korut
Kantor berita Korsel Yonhap yang mengutip sejumlah sumber mengatakan bahwa kapal induk USS Abraham Lincoln akan beroperasi di daerah semenanjung Korea selama 3-5 hari.
Menanggapi laporan media Korsel pada Senin (11/4) itu, seorang juru bicara Pasukan AS di Korea (USFK) mengatakan mereka tidak akan berkomentar tentang latihan yang direncanakan atau sedang berlangsung.
Para penasihat presiden terpilih Korsel selama pembicaraan yang diadakan dalam kunjungan ke Washington pekan lalu meminta pengerahan aset strategis AS, seperti kapal induk, pengebom nuklir, dan kapal selam, ke semenanjung Korea.
Kementerian pertahanan Korsel mengatakan pihaknya mengetahui bahwa kapal induk AS itu berada di perairan internasional tetapi menolak untuk mengomentari laporan tersebut, karena itu adalah aset militer AS.
Korut sebelumnya mengkritik latihan militer AS sebagai latihan perang, dan mengatakan latihan itu meningkatkan ketegangan di kawasan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Korut rayakan 10 tahun Kim Jong Un berkuasa
Baca juga: Kim: Jika diserang Korsel, Korut akan serang balik dengan nuklir
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022