Wakil Presiden Maruf Amin memastikan pemerintah mendengar tuntutan yang disampaikan mahasiswa pada aksi unjuk rasa pada Senin, 14 April 2022.
“Saya kira itu kan sudah dijelaskan, itu bagian dari demokrasi. Sepanjang dilakukan dengan baik, teratur, tidak anarkis, jadi itu aspirasi dan pemerintah mendengar berbagai tuntutan itu," katanya pada konferensi pers, seusai membuka Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) Sumatera Barat di Kota Bukittinggi, Selasa.
Pada aksi yang terjadi di sejumlah kota di Indonesia tersebut, para mahasiswa menyampaikan sejumlah tuntutan, seperti masalah kenaikan harga dan kelangkaan minyak goreng, kenaikan harga Pertamax, wacana penundaan pemilu hingga terkait UU Ibu Kota Negara.
Menanggapi tuntutan tersebut, Wapres Maruf menegaskan bahwa kenaikan sejumlah harga bahan pokok dan bahan bakar minyak disebabkan oleh beberapa faktor, seperti naiknya permintaan menjelang Lebaran hingga situasi ekonomi global yang berubah akibat adanya konflik Rusia dan Ukraina.
"Sekarang ini akibat dari daripada situasi ekonomi global, terjadi kenaikan di mana-mana. Jadi Lebaran kali ini bukan semata-mata Lebaran yang biasanya ada kenaikan, tapi ada pengaruh dari ekonomi global," ujarnya.
Kendati ada faktor eksternal tak terduga yang tidak dapat dihindari, lanjutnya, pemerintah berupaya memberikan bantuan dalam bentuk bantuan sosial minyak goreng.
“Pemerintah berusaha agar minyak goreng yang curah ini masih bisa terkendali, termasuk salah satunya pemerintah memberikan bantuan sosial minyak goreng," ujarnya.
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2022