"Kami menginstruksikan kepada seluruh Unit Pelaksana Teknis atau UPT di seluruh Indonesia untuk melaksanakan uji kelaiklautan kapal terhadap seluruh kapal yang beropersi di wilayah kerjanya," kata Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Capt. Mugen S Sartoto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Hal tersebut disampaikan saat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menggelar rapat koordinasi kesiapan penyelenggaraan angkutan laut Lebaran tahun 1443H/2022. Rakor dibuka oleh Plt. Rapat antara lain dihadiri Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang SDM Dan Kehumasan Adita Irawati, Jubir Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito, Kepala BMKG Eko Prasetyo, para pejabat Ditjen Perhubungan Laut dan seluruh Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) di seluruh Indonesia.
Dikatakan guna mendukung penyelenggaraan Angkutan Laut Lebaran Tahun 1443 H/2022, para kepala UPT dilingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, terminal penumpang, operator kapal, diperintahkan agar melaksanakan beberapa hal-hal penting. Antara lain membentuk posko pelayanan Angkutan Laut Laut Lebaran Tahun 2022 (1443 H) sesuai Instruksi Dirjen No: IR- DJPL /2/2022 pada masing-masing wilayah kerja dengan melibatkan instansi dan pemangku kepentingan terkait di pelabuhan serta melaporkan perkembangannya setiap hari ke Posko Kantor Pusat Ditjen Hubla.
Para Kepala UPT juga harus menyediakan alat pemeriksaan kesehatan, fasilitas vaksin, tempat isolasi sementara, memastikan seluruh petugas dalam keadaan sehat dengan melakukan pemeriksaan rutin, seluruh penumpang wajib menggunakan aplikasi Peduli Lindungi dan membuat rencana cadangan jika terjadi hal-hal yang darurat.
“Selain itu, juga harus memastikan seluruh penumpang, petugas baik di pelabuhan maupun di kapal menerapkan protokol kesehatan 3M, yaitu Memakai Masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak dan Menghindari kerumunan. Juga memastikan telah dilakukan pengecekan suhu tubuh kepada seluruh penumpang dan petugas baik di pelabuhan maupun di kapal," kata Mugen.
Kemudian, para UPT diminta agar seluruh fasilitas di pelabuhan maupun di kapal telah dibersihkan dan dilakukan disinfektan secara berkala oleh instansi atau operator yang bertanggung jawab, serta meningkatkan pengawasan terhadap keselamatan dan keamanan pelayaran serta berkoordinasi dengan instansi dan pemangku kepentingan terkait, termasuk dengan BMKG setempat untuk menyebarluaskan prakiraan cuaca dari BMKG kepada masyarakat maritim untuk mewaspadai terjadinya cuaca buruk.
Hal penting lain yang harus disiapkan adalah mengoptimalkan potensi armada pada daerahnya masing-masing, terutama ruas-ruas dengan jumlah penumpang tertinggi pada arus mudik/balik sehingga dapat mengurangi terjadinya penumpukan penumpang.
“Sedangkan kepada Perusahaan Pelayaran diwajibkan untuk memperbaharui/meng-update informasi terkini jadwal kedatangan/keberangkatan kapal baik di pelabuhan atau melalui media sosial," katanya.
Sebagai informasi, masa Angkutan Laut Lebaran tahun 1443H/2022, sesuai dengan survei Badan Litbang Kementerian Perhubungan, prediksi orang bepergian menggunakan transportasi laut sebesar 1.400.000 penumpang atau naik sebanyak 234 persen dari tahun 2021. Sedangkan untuk mengantisipasi peningkatan penumpang tersebut, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah menyiapkan armada kapal laut sebanyak 1.186 unit dengan kapasitas 2,46 juta orang penumpang.
Baca juga: Pelni siapkan 49.267 kursi pada periode Angkutan Lebaran 2022
Baca juga: Luhut: Indonesia tak ingin lagi jadi "feeder" angkutan laut
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022