Rupiah menguat usai rilis data inflasi AS

13 April 2022 09:46 WIB
Rupiah menguat usai rilis data inflasi AS
Ilustrasi - Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Minggu (7/6/2020). ANTARA FOTO/Reno Esnir/aww/pri.

Sementara ini, rupiah masih dapat ditopang oleh aliran modal asing masuk

Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi menguat usai rilis data inflasi di Amerika Serikat yang menunjukkan peningkatan.

Rupiah bergerak menguat 6 poin atau 0,04 persen ke posisi Rp14.360 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.366 per dolar AS.

"Rupiah pada hari ini masih akan lebih banyak dipengaruhi oleh sentimen global menyusul publikasi inflasi AS," kata analis pasar uang Bank Mandiri Rully Arya saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

Indeks harga konsumen (IHK) AS tercatat tumbuh sebesar 8,5 persen (yoy) per Maret 2022 atau kembali naik dari inflasi tahunan bulan sebelumnya sebesar 7,9 persen (yoy), level tertinggi sejak 1981. Sedangkan IHK inti meningkat 0,3 persen (mom) pada Maret atau 6,5 persen (yoy).

Angka inflasi yang tinggi tersebut meningkatkan ekspektasi kebijakan moneter yang lebih ketat oleh The Fed. Bank sentral diperkirakan akan lebih agresif menaikkan suku bunga dalam pertemuan sepanjang tahun ini.

Dari dalam negeri, pelaku asar akan menunggu rilis data neraca perdagangan pada akhir pekan ini.

"Sementara ini, rupiah masih dapat ditopang oleh aliran modal asing masuk," ujar Rully.

Secara teknikal, Rully memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp14.348 per dolar AS hingga Rp14.386 per dolar AS.

Pada Selasa (12/4), rupiah ditutup melemah tipis 1 poin ke posisi Rp14.366 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.365 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah Rabu pagi menguat 6 poin

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022