Penutupan akses kegiatan di luar ruangan dan pengontrolan ketat kembali diterapkan di China termasuk melakukan "lockdown" di Shanghai sejak akhir Maret 2022 karena merebaknya kembali kasus COVID-19.
Dikutip dari Reuters pada Rabu, dua pabrik milik Pegatron yang menangguhkan operasinya terletak di Shanghai dan Khunsan yang letak kawasannya bersebelahan.
Menurut Komunisi Pengawas Keuangan Taiwan, tercatat hingga 7 April 2022 ada 161 perusahaan asal Taiwan yang melaporkan penghentian sementara pabriknya di dua lokasi tersebut, 41 di antara yang melapor merupakan produsen barang elektronik.
Analis Apple Ming Chi Kuo memprediksi kemungkinan tercepat pabrik- pabrik elektronik itu beroperasi sekitar akhir April atau awal Mei 2022.
Baca juga: iPhone lama tidak bisa dipasangi Twitter
Apple dinilai mampu mengatasi masalah penyediaan pasokan ini karena rantai pasokannya masih ada di kawasan lain dan juga perusahaan itu dinilai oleh Ming Chi Kuo memiliki relasi yang baik dengan Pemerintah China.
Pegatron selaku perusahaan yang menghentikan operasinya pun belum bisa memastikan waktu yang tepat untuk pabriknya itu kembali beroperasi penuh karena harus mengikuti regulasi yang sudah berlaku.
Meski demikian untuk menangani masalah ini, Pegatron terus melakukan komunikasi intens dengan para pelanggan dan pemasoknya agar bisa memahami situasi penanganan COVID-19 di negeri Tirai Bambu.
Sebelum Pegatron, perusahaan asal Taiwan lainnya yaitu Foxconn yang juga memproduksi iPhone di China, pada Maret 2022 sudah terlebih dahulu terimbas dampak dari regulasi pengendalian COVID-19 di Shenzen.
China memang dalam beberapa dekade terakhir dikenal sebagai negara yang memasok paling besar kebutuhan terhadap perangkat elektronik dan semikonduktor.
Selain China, kawasan Asia Tenggara juga masuk dalam kawasan yang memainkan peran besar di industri perdagangan elektronik global.
Baca juga: Apple mulai produksi iPhone 13 di India
Baca juga: WhatsApp setop fitur simpan otomatis "Dissapearing Messages" di iPhone
Baca juga: Apple siapkan layanan sewa iPhone, harga sekitar Rp500 ribuan sebulan
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022