• Beranda
  • Berita
  • DPRD Jateng minta migrasi TV analog ke digital tak bebani rakyat

DPRD Jateng minta migrasi TV analog ke digital tak bebani rakyat

13 April 2022 17:08 WIB
DPRD Jateng minta migrasi TV analog ke digital tak bebani rakyat
Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah Sukirman. (ANTARA/HO-DPRD Jateng)

Kelihatannya ini sepele hanya soal siaran TV

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah meminta agar penerapan kebijakan migrasi dari televisi analog ke televisi digital tidak membebani masyarakat.

"Bagi masyarakat kurang mampu, tentu harus mendapat perhatian semisal dalam pengadaan 'set top box' sebagai alat untuk migrasi dari analog ke digital tersebut. Masyarakat kurang mampu harus bisa mendapatkannya secara gratis," kata Wakil Ketua DPRD Provinsi Jateng Sukirman di Semarang, Rabu.

Ia menegaskan televisi merupakan sarana informasi dan hiburan yang paling murah dimiliki masyarakat sehingga munculnya berbagai kebijakan baru jangan sampai malah menimbulkan masalah bagi masyarakat.

"Kelihatannya ini sepele hanya soal siaran TV, tapi ini adalah media hiburan masyarakat yang mudah dan murah," ujarnya.

Baca juga: Implementasi siaran TV digital paling lambat 2 November 2022

Baca juga: Smart TV bisa jadi solusi hadapi migrasi TV digital


Politikus Partai Kebangkitan Bangsa itu juga menekankan agar keberadaan alat migrasi televisi analog ke digital jangan sampai setelah nanti ada migrasi, harganya mahal dan langka sehingga masyarakat yang mau dan mampu membeli menjadi susah mendapatkannya.

Menurut dia, ketersediaan alar migrasi serta kestabilan harga menjadi satu hal mutlak yang harus dijaga pemerintah.

"Jangan sampai saat program digital sudah
berlangsung, berbagai perangkat yang harus dibutuhkan masyarakat malah tidak ada," katanya.

Dengan jaminan bahwa siaran televisi digital akan lebih baik dari analog, tentu masyarakat bisa senang, namun tetap harus diimbangi ketersediaan berbagai perangkat yang dibutuhkan itu, termasuk dengan harga terjangkau.

Sukirman juga meminta pemerintah melakukan sosialisasi secara lebih masif sebab tidak menutup kemungkinan, masih banyak masyarakat yang belum paham akan kebijakan ini.

"Jangan sampai pada akhir April nanti ada masyarakat protes. Kok tiba-tiba siaran televisi hilang karena ketidaktahuan dari kebijakan ini, serta bagaimana cara beralihnya. Apalagi soal alat untuk peralihan ini sangat teknis sekali," ujarnya.

Baca juga: Siaran TV analog di Kepulauan Riau mulai dihentikan 30 April 2022

Baca juga: Kominfo bagikan set top box gratis pada Maret jelang ASO tahap I

 

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022