• Beranda
  • Berita
  • Pelaku fesyen diminta perkuat aspek digital dan isu keberlanjutan

Pelaku fesyen diminta perkuat aspek digital dan isu keberlanjutan

13 April 2022 17:41 WIB
Pelaku fesyen diminta perkuat aspek digital dan isu keberlanjutan
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo memberi sambutan di "Indonesia Fashion Week (IFW) 2022" di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (13/4) (HO/Kemenparekraf)
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo mendorong pelaku industri fesyen tanah air memperkuat digitalisasi serta aspek keberlanjutan untuk dapat menghasilkan produk-produk berkualitas dan berdaya saing.

Dalam sambutan di "Indonesia Fashion Week (IFW) 2022" di JCC Senayan, Jakarta, Rabu, Angela mengatakan penguatan aspek digital serta isu-isu keberlanjutan menjadi dua hal yang harus dapat diantisipasi para pelaku industri fesyen tanah air.

"IFW tahun ini akan berinovasi dengan mengadakan bazaar online dan live streaming. Menurut saya ini langkah yang sangat tepat sekali," kata Angela, dikutip dari keterangan resmi, Rabu.

Dia mengatakan, gelaran yang berlangsung hingga 17 April ini merupakan kesempatan dan peluang yang harus diambil karena fenomena belanja daring akan terus maju. Teknologi akan terus berkembang di industri fesyen, terlebih Indonesia didominasi anak muda yang erat dengan teknologi.

Pandemi COVID-19 telah mengubah kebiasaan konsumen karena masyarakat menjadi lebih mengandalkan teknologi. Beberapa survei menunjukkan, meski ada beberapa kecenderungan penurunan konsumsi terhadap produk fesyen dan aksesori selama pandemi, penjualan nomor wahid di e-commerce masih didominasi oleh fesyen dan aksesori.

"Saya juga baru membaca data bahwa di tahun 2021 Indonesia mencatat pertumbuhan tertinggi yakni 52 persen untuk lama waktu masyarakat dalam menggunakan shopping apps," kata Angela.

Angela mengatakan ini sejalan dengan upaya Kemenparekraf yang mendorong pelaku UMKM ekonomi kreatif, termasuk fesyen untuk "go digital", di mana terdapat pertumbuhan pemasukan yang cukup signifikan ketika mereka go digital.

"Saya mengapresiasi pihak penyelenggara dari asosiasi perancang dan pengusaha mode Indonesia dan seluruh tim IFW serta para desainer yang terus menghadirkan kreasi dan inovasi untuk terus menggairahkan industri fesyen tanah air," kata Angela.

Ia melanjutkan, McKinsey dalam surveinya terkait fesyen menunjukkan bahwa ada satu peluang yang harus dimanfaatkan para pegiat fesyen, yaitu terkait isu keberlanjutan.

Pandemi membuat masyarakat saat ini semakin peduli terhadap agenda-agenda keberlanjutan, baik dari keberlanjutan lingkungan, keberlanjutan budaya, dan juga keberlanjutan ekonomi.

"Saya personally suka dengan brand-brand lokal yang banyak bermunculan dan menerapkan sustainable practices mulai dari bahan yang ramah lingkungan. Mereka juga ada yang memberikan pelatihan-pelatihan kepada para ibu-ibu di daerah yang kemudian meningkatkan kapasitas ibu-ibu untuk semakin baik lagi," kata Angela.

Hal ini kata Angela konsisten dengan spirit dari IFW 2022 yang tahun ini mengusung tema "Magnificent Borneo" yang merupakan bentuk nyata bagaimana fesyen ikut andil dalam keberlanjutan budaya Indonesia.

"Oleh karena itu selamat dan sukses bagi Indonesia Fashion Week 2022, semoga kita dapat terus berkolaborasi untuk mendorong dunia fesyen tanah air dan penguatan ekosistem fesyen Indonesia dengan dua hal yaitu inovasi teknologi dan agenda keberlanjutan," kata Wamenparekraf.

Indonesia Fashion Week 2022 berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta pada 13-17 April 2022. Penyelenggaraan IFW 2022 menjadi spesial karena kembali diselenggarakan secara luring.

Ketua Umum APPMI dan Presiden IFW 2022 Poppy Dharsono berharap IFW kali ini dapat membawa semangat baru untuk mengajak para pelaku UKM bangkit bersama setelah hampir tiga tahun berada dalam keterbatasan dan keterpurukan akibat pandemi COVID-19.

IFW membentuk modifikasi baru di dengan menjalankan bazaar secara daring untuk seluruh tenant juga bisa melihat seluruh pagelaran peragaan busana dalam format live streaming di platform Tokopedia Play.

"Ini adalah sebuah awal yang baik untuk bangkit kembali dari keterpurukan selama 2 tahun. Sehingga kami butuh sebanyak-banyaknya dukungan baik dari stakeholders maupun dari pemerintah. Sehingga ke depan, kami bisa menjadi lebih baik dalam menjadikan IFW sebagai kendaraan dalam membangun serta memperkokoh industri kreatif khususnya fashion,” kata Poppy Dharsono.

Baca juga: JFW dan WIR Group gagas "fashion show" pertama di metaverse Indonesia

Baca juga: Kemenparekraf dan IMFW gelar konferensi modest fashion dunia

Baca juga: Fesyen muslim RI miliki daya saing di pasar global

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022