• Beranda
  • Berita
  • CHED: 90 persen peringatan kesehatan bungkus rokok ditutup pita cukai

CHED: 90 persen peringatan kesehatan bungkus rokok ditutup pita cukai

13 April 2022 20:12 WIB
CHED: 90 persen peringatan kesehatan bungkus rokok ditutup pita cukai
Tangkapan layar Peneliti dari CHED ITB Ahmad Dahlan Jakarta Adi Musharianto dalam Webinar Diseminasi Hasil Survei Harga Transaksi Pasar Rokok 2021 yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu (13/4/2022). (ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti)

Peneliti dari CHED ITB Ahmad Dahlan Jakarta Adi Musharianto mengatakan sebesar 90 persen Peringatan Kesehatan Bergambar (PHW) pada bungkus rokok di Indonesia ditutupi oleh pita cukai.

“PHW ini kan memberikan peringatan kepada perokok bahwa rokok ini merusak kesehatan. Kalau tertutup oleh pita cukai, informasi yang disampaikan menjadi terhambat,” kata Adi dalam Webinar Diseminasi Hasil Survei Harga Transaksi Pasar Rokok 2021 yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu.

Adi menuturkan dari hasil survei yang dilakukan oleh pihaknya, ditemukan 90 persen dari 3.156 bungkus rokok gambar peringatan tersebut tertutup oleh pita cukai.

Baca juga: CHED: Rokok eceran berikan profit pada penjual hingga 30 persen

Kemudian dari 90 persen bungkus rokok yang tertutup oleh pita cukai, rata-rata berjenis Sigaret Kretek Mesin (SKM). Padahal mayoritas yang membeli SKM berasal dari kalangan pelajar sekolah.

Menurut Adi, tertutupnya gambar peringatan pada bungkus rokok, akan menyebabkan orang-orang yang tertarik untuk belajar merokok mengabaikan peringatan terkait dampak buruknya terhadap kesehatan.

Akibatnya, muncul peluang besar bagi pelajar maupun orang yang berpendapatan rendah untuk mencoba merokok melalui rokok jenis SKM dengan merek-merek terkenal yang dijual secara ecer oleh penjual di tempat umum.

Baca juga: Komnas minta pemerintah perketat sponsor iklan rokok pada remaja

“Ini menjadi temuan penting, PHW adalah salah satu instrumen yang praktis dan bisa kita harapkan dapat memberikan peringatan secara psikologis, bagi para perokok ketika mereka ingin mulai merokok,” ucap Adi.

Sependapat dengan Adi, Peneliti dari lembaga yang sama Diyah Hesti K. meminta semua pihak untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap pita cukai yang menutupi bagian terpenting dari bungkus rokok karena berdampak luas utamanya pada remaja.

Menurut Diyah, pita cukai yang menutupi sebagian besar bungkus rokok telah menyebabkan efektivitas dari pesan yang ingin disampaikan menjadi berkurang. Padahal dengan melihat gambar pada PHW, masyarakat bisa tidak mengkonsumsi rokok.

Baca juga: Lentera Anak: Larang penjualan rokok batangan demi cegah perokok anak

Oleh sebab itu, dia berharap pemerintah dapat mengatasi permasalahan tersebut agar tingkat konsumsi terhadap rokok di dalam masyarakat menjadi berkurang.

“Kami mohon kepada seluruh pemangku kebijakan untuk membuat kebijakan (yang dapat mengatasi permasalahan tersebut). Jangan sampai pita cukai ini menutupi PHW,” ujar Diyah.

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022