"Pemprov telah mengalokasikan anggaran melalui APBD tahun 2011 sebesar Rp1,8 miliar untuk renovasi Dermaga Residen tersebut," kata Kadis Perhubungan Pemprov Maluku Utara (Malut), Taufik Majid di Ternate, Jumat.
Pemprov Malut telah melakukan koordinasi dengan Pemkot Ternate dan sejumlah pihak terkait renovasi dermaga peninggalan Belanda yang terletak di depan eks Kantor Gubernur Malut itu.
Ia mengatakan, renovasi dermaga tersebut tidak akan mengubah kondisi fisik yang ada saat ini, tapi hanya membuatnya lebih representatif sebagai dermaga peninggalan sejarah.
Dermaga tersebut hanya akan dimanfaatkan untuk melayani tamu-tamu VIP yang akan menyeberang dari Ternate ke Sofifi, ibukota Provinsi Malut atau daerah-daerah lainnya di sekitar Ternate.
"Dermaga yang dibangun ini diharapkan menjadi salah satu objek wisata sejarah di Ternate. Kapal-kapal pesiar berukuran kecil juga bisa bersandar di dermaga itu," katanya.
Dermaga yang menjadi tempat "nongkrong" warga Ternate pada sore dan malam hari itu disebut Dermaga Residen karena di situlah pertama kali Residen Belanda menginjakan kaki saat datang ke Ternate pada zaman penjajahan dahulu.
Seorang pemerhati sejarah di Malut, Irvan Umasugi menyambut positif renovasi Dermaga Residen oleh Pemprov Malut karena dermaga itu memiliki sejarah yang sangat tinggi.
Pemprov Malut diharapkan melakukan renovasi serupa pada peninggalan sejarah lainnya di Malut, karena masih banyak peninggalan sejarah di daerah ini yang kini kondisinya memprihatinkan akibat tak pernah direnovasi. (AF/S023)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011