Menurut laporan petugas pengamat Gunung Ibu Axl Roeroe, gunung setinggi 2.125 meter di atas permukaan laut itu terekam di seismograf mengalami erupsi dengan amplitudo maksimum 28 milimeter dan durasi 60 detik.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan warga dan wisatawan tidak melakukan aktivitas dalam radius sekitar dua kilometer dari puncak Gunung Ibu serta area perluasan sektoral sejauh 3,5 kilometer dari kawah bagian utara gunung api aktif itu.
Apabila terjadi hujan abu, warga disarankan menggunakan masker atau pelindung hidung dan mulut serta kacamata saat melakukan aktivitas di luar rumah.
Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Abdul Muhari mengatakan bahwa Badan Penanggulangan Bencana Daerah Maluku Utara sedang berkoordinasi dengan instansi terkait guna melakukan kaji cepat dan upaya lain yang dianggap perlu untuk mengantisipasi dampak erupsi Gunung Ibu.
Baca juga:
BPPTKG: Tidak ada indikasi erupsi besar di Merapi
Gunung Semeru kembali luncurkan awan panas guguran
Apabila terjadi hujan abu, warga disarankan menggunakan masker atau pelindung hidung dan mulut serta kacamata saat melakukan aktivitas di luar rumah.
Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Abdul Muhari mengatakan bahwa Badan Penanggulangan Bencana Daerah Maluku Utara sedang berkoordinasi dengan instansi terkait guna melakukan kaji cepat dan upaya lain yang dianggap perlu untuk mengantisipasi dampak erupsi Gunung Ibu.
Baca juga:
BPPTKG: Tidak ada indikasi erupsi besar di Merapi
Gunung Semeru kembali luncurkan awan panas guguran
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2022