Tapi jumlah itu baru usulan kami ke pemerintah, nanti dipenuhinya berapa itu bagian pemerintah
Komite Olimpiade Indonesia (KOI) mengusulkan anggaran kontingen Merah Putih untuk SEA Games 2021 Vietnam sekitar Rp52 miliar.
Sekretaris Jenderal KOI Ferry J Kono yang juga Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia untuk SEA Games 2021 itu mengatakan bahwa jumlah tersebut sudah mencakup kebutuhan biaya kontingen, termasuk biaya tiket pesawat dan uang saku atlet dan ofisial selama berada di Vietnam.
“Anggaran total keseluruhan kami usulkan sekitar Rp52 miliar. Tapi ini anggarannya masih di-review Kemenpora,” ungkap Ferry saat dihubungi media di Jakarta.
Baca juga: KOI sediakan tim recovery dan medis untuk atlet SEA Games Vietnam
“Tapi jumlah itu baru usulan kami ke pemerintah, nanti dipenuhinya berapa itu bagian pemerintah,” lanjut dia.
Ferry juga menjelaskan bahwa usulan anggaran tersebut belum bisa disahkan karena masih menunggu Surat Keputusan (SK) terkait daftar atlet yang akan dikirimkan ke SEA Games.
Pasalnya, kata dia, masih ada beberapa cabang olahraga yang mengganti nama-nama atletnya yang akan diberangkatkan ke multievent dua tahunan itu.
“Jadi itu akan mengubah SK-nya, tapi tidak mengubah jumlah atlet yang akan dikirim.”
Indonesia mengirimkan 738 personel yang terdiri atas 476 atlet, 207 ofisial, dan 55 tenaga pendukung ke SEA Games 2021 yang berlangsung pada 12-23 Mei itu.
Baca juga: KOI tutup pintu cabang yang ingin berangkat mandiri ke SEA Games 2022
Merah Putih akan turun pada 31 cabang olahraga dari total 40 cabang yang dipertandingkan di SEA Games edisi ke-31 tersebut.
Sebelumnya pada SEA Games 2019 di Filipina, pemerintah menggelontorkan dana hampir Rp60 miliar untuk kebutuhan Kontingen Indonesia.
Anggaran tersebut mencakup biaya untuk 1.303 orang yang terdiri atas 841 atlet dan 256 ofisial yang dikirim ke Filipina.
Sementara itu pada SEA Games kali ini, pemerintah menegaskan bahwa partisipasi Indonesia hanya merupakan bentuk solidaritas terhadap komunitas olahraga Asia Tenggara, mengingat SEA Games seharusnya digelar pada 2021, namun diundur ke 2022.
Penundaan tersebut berakibat pada pembatasan anggaran persiapan dan keberangkatan menuju multievent dua tahunan itu.
Baca juga: Menpora minta tim review dan CdM konsisten dalam mengambil keputusan
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2022