Kepala Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan Erwin Soeriadimadja di Palembang, Kamis, mengatakan, sejauh ini BI menerima 701 lembar uang palsu yang diserahkan oleh perbankan.
Untuk itu BI mengimbau masyarakat untuk mengenali ciri-ciri keaslian rupiah, di antaranya pada kertas uang terdapat tanda air berupa gambar yang akan terlihat apabila diterawangkan ke arah cahaya.
Kemudian, adanya benang pengaman (security thread) yang ditanam di tengah ketebalan kertas atau terlihat seperti dianyam sehingga tampak sebagai garis melintang dari atas ke bawah, dapat dibuat tidak memendar maupun memendar di bawah sinar ultraviolet dengan satu warna atau beberapa warna.
Selain itu cetakan yang terasa kasar apabila diraba, adanya gambar saling isi (rectoverso) yakni pencetakan suatu ragam bentuk yang menghasilkan cetakan pada bagian muka dan belakang beradu tepat dan saling mengisi jika diterawangkan ke arah cahaya.
Kemudian, tinta berubah warna (optical variable ink) yakni hasil cetak mengkilap yang berubah-ubah warnanya bila dilihat dari sudut pandang yang berbeda.
Adanya tulisan mikro (micro text) yakni tulisan berukuran sangat kecil yang hanya dapat dibaca dengan menggunakan kaca pembesar, tinta tidak tampak (invisible ink) yakni hasil cetak tidak kasat mata yang akan memendar di bawah sinar ultraviolet.
Dan terakhir, kata dia, adanya gambar tersembunyi (latent image) yakni teknik cetak dimana terdapat tulisan tersembunyi yang dapat dilihat dari sudut pandang tertentu.
Terkait momen Ramadhan dan Lebaran, BI mengimbau masyarakat juga melakukan penukaran uang pecahan di loket perbankan atau di layanan kas keliling Bank Indonesia.
Bagi masyarakat yang ingin melakukan penukaran uang tunai menjelang Idul Fitri, Kantor Perwakilan BI Sumsel menyediakan dua layanan sekaligus, yakni penukaran di perbankan pada 4-29 April 2022 yang memanfaatkan 252 titik penukaran di kantor cabang bank umum, dan mobil kas keliling BI pada 6-29 April 2022.
Khusus mobil kas keliling ini menjadi kali pertama dioperasionalkan kembali setelah sempat vakum selama dua tahun karena adanya COVID-19. Untuk wilayah Sumsel terdapat 12 titik kas keliling di berbagai lokasi strategis.
Ia menambahkan untuk mencegah kerumunan, masyarakat diharapkan memesan penukaran terlebih dahulu melalui aplikasi Pintar melalui https://pintar.bi.go.id sebelum hadir ke lokasi kas keliling.
"Kami menyiapkan Rp6,4 triliun untuk wilayah Sumsel atau meningkat 14 persen dari realisasi tahun lalu karena ada peningkatan ekonomi dan lamanya masa libur panjang," kata dia.
Baca juga: BI antisipasi peredaran uang palsu pada Ramadhan, meski trennya turun
Baca juga: Polri ungkap jaringan besar peredaran uang palsu di Jakarta-Jatim
Baca juga: Rachmat Gobel sebut QRIS mencegah peredaran uang palsu
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022