• Beranda
  • Berita
  • Deplu AS: Perluasan aliansi pertahanan tingkatkan stabilitas Eropa

Deplu AS: Perluasan aliansi pertahanan tingkatkan stabilitas Eropa

15 April 2022 04:44 WIB
Deplu AS: Perluasan aliansi pertahanan  tingkatkan stabilitas Eropa
Presiden Amerika Serikat Joe Biden (kanan) berjalan bersama Sekjen Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg (kiri) sebelum pertemuan tingkat tinggi luar biasa di Markas Besar Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Brussels, Belgia, Kamis (24/3/2022). ANTARA FOTO/Brendan Smialowski/Pool via REUTERS/wsj.
Amerika Serikat tidak akan khawatir bahwa perluasan aliansi pertahanan akan menimbulkan dampak apa pun selain mempromosikan stabilitas di Eropa, juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan pada Kamis (14/4).

"Tanpa berbicara pada negara mana pun secara khusus, kami tidak akan khawatir bahwa perluasan aliansi pertahanan akan menimbulkan dampak apa pun selain mempromosikan stabilitas di benua Eropa," kata Price dalam jumpa pers.

Dia menanggapi pertanyaan apakah Amerika Serikat akan khawatir bahwa Rusia dapat meningkatkan konfrontasi atas Ukraina jika Swedia dan Finlandia bergabung dengan aliansi NATO.

Baca juga: Prospek Finlandia, Swedia bergabung NATO dibahas dalam pertemuan NATO

Sebelumnya Reuters memberitakan salah satu sekutu terdekat Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan NATO bahwa jika Swedia dan Finlandia bergabung dengan aliansi militer itu, Rusia harus meningkatkan pertahanannya di kawasan itu, termasuk dengan mengerahkan senjata nuklir.

Finlandia, yang berbagi perbatasan sepanjang 1.300 km dengan Rusia, dan Swedia sedang mempertimbangkan apakah akan bergabung dengan aliansi NATO atau tidak.

Finlandia akan membuat keputusan dalam beberapa minggu ke depan, kata Perdana Menteri Sanna Marin.

Baca juga: Rusia ancam kerahkan nuklir jika NATO terima Swedia, Finlandia

Dmitry Medvedev, wakil ketua Dewan Keamanan Rusia, mengatakan bahwa jika Swedia dan Finlandia bergabung dengan NATO maka Rusia harus memperkuat angkatan darat, laut dan udaranya di Laut Baltik untuk memulihkan keseimbangan militer.

Medvedev juga secara eksplisit mengangkat ancaman nuklir itu dengan mengatakan bahwa tidak akan ada lagi pembicaraan tentang Baltik "bebas nuklir", di mana Rusia memiliki wilayah kantung Kaliningrad yang diapit Polandia dan Lithuania.

Sumber: Reuters

Pewarta: Mulyo Sunyoto
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022