"Kami sejak awal menetapkan setiap paroki itu membuat tim gugus kendali paroki," ujar Humas Katedral Jakarta dan Keuskupan Agung Jakarta Susyana Suwadie di Katedral Jakarta, Jumat.
Susyana mengatakan para petugas itu ada yang berkeliling serta berjaga di pintu masuk kedatangan jemaat, memastikan agar seluruh alur penerapan protokol kesehatan diterapkan.
Baca juga: Katedral Jakarta batasi jemaat 75 persen untuk perayaan Jumat Agung
"(jumlah) Petugasnya tergantung di paroki masing-masing. Diserahkan ke setiap gereja masing-masing," kata dia.
Sebelum memasuki area peribadatan, umat harus mengakses barcode pada aplikasi PeduliLindungi serta dilakukan pengecekan kesehatan. Bahkan jemaat yang datang ke Katedral adalah mereka yang telah mengakses melalui laman BelaRasa.
Selama beribadah, kata dia, umat diwajibkan selalu menggunakan masker dan memastikan diri dalam keadaan sehat.
Baca juga: Pelaksanaan kebaktian dan misa Jumat Agung di Jambi berjalan aman
"Sejak awal, komitmen Keuskupan Agung Jakarta untuk memutus mata rantai penularan sehingga prokes ketat itu wajib," kata dia.
Sebelumnya, Gereja Katedral Jakarta membatasi jemaat yang hadir secara langsung (offline) perayaan Jumat Agung dalam rangkaian Pekan Suci Paskah 2022 hanya sekitar 75 persen dari kapasitas atau hanya 1.105 orang.
"Kapasitas sejak PPKM level 2, maka dikeluarkan ketentuan dari Keuskupan Agung Jakarta 75 persen maksimal. Di katedral Jakarta sebanyak 1.105 umat yang bisa hadir satu kali kegiatan ibadah," ujar Susyana.
Baca juga: Ibadah Jumat Agung di Bengkulu ramai jemaat
Dari jumlah tersebut, kata Susyana, sebanyak 355 umat berada di dalam Gereja Katedral, 330 umat berada di Plaza Mari, dan 420 umat di Aula Yohannes.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022