"Perbanyak makanan berserat seperti buah dan sayur karena saat mengunyah makanan tersebut, ada stimulasi pengeluaran air liur," kata Rosdiana kepada ANTARA, Sabtu.
Air liur berfungsi untuk membersihkan rongga mulut, sehingga risiko munculnya karies atau gigi berlubang. Lubang pada gigi dapat mempengaruhi kesehatan karena mulut adalah tempat masuk bakteri. Gigi berlubang yang kian parah dapat menyebabkan peradangan, membuat pembuluh darah dalam mulut terbuka dan bisa dimasuki bakteri. Setelah masuk ke sirkulasi darah, mikroorganisme dapat masuk ke organ tubuh lain.
Baca juga: Usai anak menyikat gigi periksa kebersihan giginya dengan tangan Anda
Berdasarkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) Kementerian Kesehatan, jumlah buah dan sayur yang dibutuhkan dalam sekali makan adalah semangkuk sayur sedang setara 150 gram. Asupan buah untuk sekali makan bisa berupa dua potong sedang pepaya (150 gram) setara dua buah jeruk sedang (110 gram) atau satu buah pisang ambon ukuran kecil (50 gram).
Selama berpuasa, mulut akan menjadi lebih kering. Untuk menjaga kesehatan mulut yang kering selama berpuasa, ia mengingatkan untuk memperhatikan asupan cairan setiap hari. Setiap orang sebaiknya mengonsumsi air putih sebanyak 1,5 liter atau delapan gelas per hari.
"Dua gelas saat sahur, empat gelas setelah buka puasa dan dua gelas setelah tarawih," kata dokter gigi lulusan Universitas Indonesia itu.
Menjaga kebersihan mulut dan gigi juga penting dilakukan sepanjang Ramadhan dengan cara menyikat gigi setelah sahur dan sebelum tidur. Menyikat gigi bisa dilakukan setidaknya setengah jam setelah sahur, bisa ditambah dengan benang gigi untuk menjangkau makanan yang terselip.
Baca juga: Kiat jaga kebersihan gigi dan mulut selama berpuasa
Baca juga: Tak perlu takut pakai pasta gigi berflouride
Baca juga: Jaga kesehatan gigi dan mulut selama Ramadhan
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022