Menurut Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya Anna Fajriatin di Surabaya, Minggu, guna mempercepat penyaluran bantuan, dinas langsung menyerahkan data nama dan alamat penerima bantuan sosial dari Kementerian Sosial ke camat dan lurah, yang selanjutnya akan bergerak bersama untuk membantu percepatan penyaluran bantuan.
"Mereka (camat dan lurah) juga bergerak bersama-sama. Jadi, kami mengawal bersama dengan teman-teman PT Pos dan BNI," kata Anna.
Selain itu, menurut dia, strategi "jemput bola" diterapkan untuk menyalurkan BPNT dan BLT minyak goreng kepada warga yang sudah lanjut usia atau sakit sehingga tidak bisa mendatangi tempat penyaluran bantuan.
"Kalau memang dia tidak bisa ambil datang, misal lansia, maka BNI atau PT Pos akan menuju ke rumahnya," kata dia.
Anna mengatakan bahwa penerima BPNT dan BLT minyak goreng di Kota Surabaya total 85.328 keluarga dan selain itu ada 56.372 keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH).
"Untuk penyaluran BLT minyak goreng dan BPNT di Surabaya saat ini sudah mencapai 56,37 persen, sedangkan untuk PKH juga sudah mulai banyak yang tersalur, sudah hampir sama 50 persen," katanya.
Deputi Eksekutif Wakil Presiden Regional V PT Pos Indonesia Agus Aribowo sebelumnya mengatakan bahwa BPNT dan BLT minyak goreng sudah disalurkan kepada 48.267 keluarga penerima manfaat atau sekitar 56,56 persen dari target.
"Itu data penerima bansos minyak goreng dan sembako/BPNT... Bansos (BPNT) sebulan Rp200 ribu dibayarkan bersama (BLT) minyak goreng (tiga bulan) Rp300 ribu. Jadi PT Pos menyalurkan per KPM itu Rp500 ribu," kata Agus.
Baca juga:
Penyaluran BLT minyak goreng di Surabaya ditargetkan tuntas sebelum Lebaran
Mensos pastikan pengawasan penyaluran BLT minyak goreng hingga Papua
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2022