Simak lima kiat berikut ini agar Anda tidak merasa suntuk meski tugas menumpuk, dikutip dari keterangan resmi Zenius, Senin.
Buat skala prioritas
Tanyakan pada diri sendiri, hal apa yang perlu Anda selesaikan lebih awal? Tugas mana yang lebih mendesak untuk dikerjakan? Kedua pertanyaan tersebut akan membantu untuk menentukan urutan prioritas dari setiap tugas.
Hal yang sifatnya sangat mendesak, misalnya seperti tugas yang akan segera dikumpulkan, tentu akan masuk di prioritas tertinggi sehingga perlu dikerjakan di awal. Begitupun sebaliknya, dengan hal-hal yang tidak terlalu mendesak, Anda bisa mengerjakannya setelah tugas yang lebih mendesak sudah selesai.
Baca juga: Cara mencari kebahagiaan di tengah pandemi, ini kata psikolog
Baca juga: Kiat agar ngemil jadi self reward yang sehat untuk kondisi mental
Menyusun skala prioritas dapat dilakukan di pagi hari, atau di malam sebelumnya. Anda bisa memanfaatkan aplikasi notes yang ada di ponsel, menulis secara manual di jurnal harian, atau menggunakan aplikasi penunjang produktivitas.
Jangan sampai terbalik atau tertukar dalam menyusun skala prioritas, supaya Anda dapat mengerjakan semua tugasmu dengan waktu yang cukup dan tidak tergesa-gesa.
Jangan mudah terdistraksi
Cobalah untuk mengidentifikasi hal-hal apa saja yang membuat Anda terdistraksi dan kehilangan fokus. Misalnya bunyi notifikasi ponsel yang membuatmu tergoda untuk membukanya, suara bising yang menyebabkan Anda kesulitan untuk fokus, atau keadaan sekitar seperti kehadiran orang lain di sekitarmu. Setelah itu, berusahalah untuk menghindari segala distraksi tersebut.
Anda harus bersikap tegas dengan diri sendiri. Mungkin Anda berpikir tidak ada salahnya melihat notifikasi sebentar saja, tapi secara tidak sadar Anda malah membuka media sosial berjam-jam. Jadi, ada baiknya untuk mengatur ponselmu dalam mode sunyi atau bahkan simpan saja ponselmu di tempat yang jauh dari jangkauanmu.
Ingat, jika Anda bisa mengerjakan tugas dengan fokus, Anda bisa segera menyelesaikannya dan dengan begitu Anda bisa melakukan apapun setelahnya dengan bebas.
Buat situasi nyaman
Selain menghindari distraksi, mewujudkan situasi yang nyaman juga bisa menunjang performamu agar lebih fokus. Anda bisa menata ruangan dengan rapi, menggunakan meja dan kursi yang nyaman, mengatur suhu ruangan yang sejuk, serta menyiapkan minum dan camilan supaya semakin betah berlama-lama mengerjakan tugas.
Kalau Anda termasuk orang yang semakin produktif saat mendengarkan musik, maka tidak ada salahnya mengerjakan tugas sambil mendengarkan musik. Menurut situs 7Pace, beberapa studi menyebutkan bahwa musik mempengaruhi produktivitas secara tidak langsung.
Musik dapat membuat mood menjadi lebih baik, menghindari rasa bosan, juga meningkatkan fokus. Perlu dicatat, tidak semua musik memiliki efek yang sama. Beberapa orang justru terganggu dengan musik yang memiliki lirik.
Luangkan waktu untuk istirahat
Ketika tubuh dan pikiran sudah mulai lelah, jangan terlalu memaksakan diri. Ambil waktu istirahat agar energi dan semangat dapat terisi kembali, sehingga tugas-tugas yang perlu dikerjakan dapat selesai secara optimal.
Teknik Pomodoro menjadi solusi untuk produktivitas yang lebih efektif dengan istirahat yang cukup. Dalam Teknik Pomodoro, terdapat waktu 25 menit untuk mengerjakan tugas, belajar, atau bekerja, yang disebut dengan jendela kerja. Kemudian, terdapat interval waktu di mana Anda boleh istirahat sekitar tiga sampai lima menit. Anda bisa menggunakan waktu ini untuk minum, stretching, atau ke toilet.
Jadikan fokus sebagai gaya hidup
Boleh-boleh saja untuk melakukan hal-hal kurang penting, asalkan tahu batas. Jangan sampai waktu dan energi terbuang untuk kegiatan yang kurang bermanfaat di kemudian hari.
Dengan melatih diri untuk disiplin dalam mengerjakan seluruh kewajiban serta pandai mengatur waktu, lama kelamaan Anda juga akan terbiasa untuk menjalani keseharian dengan fokus.
Baca juga: Chubb Life hadirkan aplikasi kesehatan fisik dan mental
Baca juga: Citra Berkat: Sekolah perlu perhatikan isu kesehatan mental siswa
Baca juga: Maskulinitas beracun hambat kemajuan organisasi
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022