Apa yang terjadi di Ukraina adalah tragedi kemanusiaan. Ini bukan pertandingan bola di mana kita mendukung jagoan kita untuk menang dan menjatuhkan lawan tim jagoan kita,
Mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal meminta semua pihak untuk berempati atas tragedi kemanusiaan yang terjadi akibat konflik di Ukraina.
Konflik yang terjadi di Ukraina menyebabkan ribuan warga sipil yakni perempuan dan anak-anak meninggal dunia.
"Apa yang terjadi di Ukraina adalah tragedi kemanusiaan. Ini bukan pertandingan bola di mana kita mendukung jagoan kita untuk menang dan menjatuhkan lawan tim jagoan kita," ujar Dino Patti Djalal dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.
Pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) itu mengharapkan semua pihak lebih bijak dalam menyikapi konflik di Ukraina.
Baca juga: Indonesia perlu pastikan negara G20 bahas dampak konflik Rusia-Ukraina
Sepuluh tahun dari sekarang, ia percaya tragedi ini akan dicatat dalam sejarah dan menandai perjuangan heroik Ukraina.
Sebelumnya Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin mengatakan kehadiran Rusia di pertemuan-pertemuan terkait KTT G20 nanti menjadi tantangan bagi Indonesia yang memegang Presidensi G20 tahun ini.
Ini adalah sebuah tantangan bagi Indonesia sebagai Presiden G20, namun saya yakin bahwa para pemimpin dan diplomat Indonesia begitu cerdas, bijak, dan berpengalaman, dan akan dapat mencari jalan terbaik untuk keluar dari situasi yang sangat kompleks ini, kata Dubes Vasyl.
Dia menambahkan bahwa G20 saat ini merupakan forum dengan kewenangan tertinggi di dunia dan pihaknya tak lagi menaruh kepercayaan terhadap Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Jadi akan tergantung pada G20, tentang bagaimana dunia akan berkembang, bagaimana kita akan menjaga perdamaian, keamanan, keamanan pangan, dan pembangunan berkelanjutan dunia ini, ujarnya.
Baca juga: Indonesia dan Kanada bahas Presidensi G20, konflik Rusia-Ukraina
Baca juga: Pengamat: Indonesia dapat manfaatkan Presidensi G20 untuk redam perang
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022