Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tenggara menyebutkan hingga kini jalan lintas nasional Kuta Cane, Aceh Tenggara - Medan, Sumatera Utara, belum bisa dilalui kendaraan akibat jembatan putus karena terdampak banjir bandang.Saat ini lagi proses pemasangan jembatan bailey, kami perkirakan tiga hari ke depan baru selesai
“Saat ini lagi proses pemasangan jembatan bailey, kami perkirakan tiga hari ke depan baru selesai. Jembatan bailey ini kekuatannya sekitar 15 ton,” kata Kepala Pelaksana BPBD Aceh Tenggara Nazmi Desky saat dihubungi dari Banda Aceh, Senin.
Ia menyebutkan jembatan yang putus ini berada di wilayah Kecamatan Semadam. Akses transportasi lumpuh total. Saat ini masyarakat harus menggunakan jalur alternatif dengan jarak tempuh yang lebih jauh untuk mencapai tujuan.
Baca juga: BPBA: 92 rumah dan fasilitas umum rusak akibat banjir bandang di Aceh
“Jadi memang tidak bisa dilalui. Masyarakat harus memutar dari bawah, jalan alternatif, cuma jaraknya cukup jauh,” katanya.
Banjir bandang menerjang Aceh Tenggara pada Kamis (14/4) sekitar pukul 19.58 WIB akibat curah hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi melanda dataran tinggi tersebut.
Data BPBD Aceh Tenggara, terdapat 17 desa dalam lima kecamatan yang terkena dampak banjir bandang. Sebanyak 94 unit rumah warga mengalami kerusakan ringan hingga berat, serta sejumlah fasilitas publik.
Baca juga: BMKG sebut Aceh masih diguyur hujan hingga Desember, waspada longsor
Dengan rincian, 39 unit rumah rusak berat, 11 unit rumah rusak sedang, dan 33 unit rumah rusak ringan di Desa Lawe Beringin Gayo, Kecamatan Semadam. Serta 11 unit rumah rusak ringan Desa Lawe Mejile Kecamatan Semadam.
Korban yang terdampak dalam peristiwa banjir ini sebanyak 2.398 jiwa dalam 673 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar di lima kecamatan. Kebanyakan masyarakat terkena dampak genangan air dan material lumpur yang terbawa arus banjir.
“Ada sebagian rumah yang masih berlumpur, ada juga sebagian yang sudah bersih,” kata Nazmi.
Baca juga: Enam desa di Aceh Tenggara diterjang banjir bandang
Selain itu, kata dia, warga yang mengungsi sekitar 150 orang. Umumnya mereka mengungsi ke rumah saudara dan fasilitas umum seperti mushalla.
Kendati demikian, BPBD Aceh Tenggara juga telah membangun dapur umum untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Bantuan juga sudah ada dari Kemensos. Saat ini kami juga sedang pendampingan dari BNPB, menyalurkan bantuan juga,” kata Nazmi.
Baca juga: Aceh masuk musim hujan ekuatorial BMKG minta warga waspada banjir
Pewarta: Khalis Surry
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022