Total proporsi pembiayaan ekspor untuk UMKM itu relatif masih kecil, ada di kisaran 10-15 persen dari total share pembiayaan ekspor
Ekonom Center of Reform on Economics Indonesia (CORE) Yusuf Rendy Manilet menyarankan pemerintah meningkatkan proporsi pembiayaan ekspor UMKM agar mampu menembus pasar global.
"Total proporsi pembiayaan ekspor untuk UMKM itu relatif masih kecil, ada di kisaran 10-15 persen dari total share pembiayaan ekspor," katanya kepada ANTARA di Jakarta, Senin.
Yusuf berpendapat pemerintah masih kurang memperhatikan dukungan pembiayaan ekspor untuk UMKM dan juga jumlahnya jauh lebih kecil dibandingkan pembiayaan ekspor untuk non-UMKM.
"Kalau kita berbicara akses ke luar, pasar ekspor, maka kita tentu perlu melihat seberapa besar pembiayaan ekspor yang telah dilakukan pemerintah untuk UMKM," ujarnya.
Terkait dukungan pembiayaan kepada UMKM agar produknya lebih dikenal di Tanah Air, Yusuf menilai dukungan pemerintah melalui kredit usaha rakyat (KUR) sudah menjadi program yang tepat ditambah dengan subsidi bunga tiga persen yang kembali diperpanjang hingga Desember 2022.
Selain juga program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang rutin dilaksanakan setiap bulan di provinsi yang berbeda, dinilainya sebagai gerakan yang tepat untuk mendorong akses pasar UMKM yang lebih luas.
"Itu merupakan gerakan ataupun inisiasi yang baik, artinya ini merupakan salah satu langkah yang bisa dilakukan pemerintah untuk mendorong akses pasar yang lebih luas untuk UMKM,” ucapnya.
Lebih lanjut Yusuf menyarankan pemerintah dan industri perbankan mencarikan solusi pembayaran di luar perbankan dan tidak hanya melalui KUR.
Menurutnya, KUR memang langkah yang positif untuk mendukung pengembangan UMKM. Namun, ia menekankan pembiayaan kepada usaha skala mikro dan kecil memiliki risiko dan tantangan yang relatif lebih tinggi.
"Pemerintah punya lembaga pembiayaan ultramikro yang disalurkan melalui Kementerian Keuangan, ada pembiayaan UMi, ultramikro kredit. Tetapi, gaungnya perlu lebih banyak lagi, perlu yang lebih besar lagi gerakannya," kata dia.
Adapun pada kuartal III 2021 jumlah ekspor UMKM masih 15,65 persen, masih jauh dibanding beberapa negara lainnya, seperti Singapura 41 persen, Thailand 29 persen, atau China yang mencapai 60 persen.
Kementerian Koperasi dan UKM menargetkan kontribusi ekspor UMKM meningkat menjadi 17 persen di 2024.
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022