“Dinas PUPR Kota Palembang memaksimalkan kinerja seluruh pompa air hingga titik banjir berkurang sebanyak sekitar 50 persen itu,” kata Fitrianti di Palembang, Senin.
Meski demikian, kata dia, Pemerintah kota Palembang terus berupaya untuk meniadakan banjir tersebut dengan turut serta membudayakan aktivitas gotong royong masyarakat membersihkan saluran pembuangan air.
Aktivitas gotong-royong tersebut diselenggarakan secara rutin setiap pekannya oleh pihak kelurahan dan kecamatan bersama masyarakat setempat.
“Banjir ini menjadi persoalan yang menjadi fokus bagi Pemkot untuk di selesaikan,” imbuhnya
Ia menjelaskan, untuk merealisasikan penyelesaian masalah tersebut Pemkot beserta jajaran terkait tengah mempersiapkan penambahan jumlah kolam retensi beserta pompa penyedot air karena dinilai belum proporsional.
Kolam retensi yang sedang dipersiapkan untuk dibangun pada tahun 2024 mendatang yakni berada di kawasan Simpang Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Kecamatan Sukarame, untuk menangani tampungan air tiga kelurahan.
Adapun berdasarkan data Dinas PUPR Palembang, beberapa kawasan yang masih rawan mengalami banjir ketika dilanda hujan intensitas deras meliputi Sekip Bendung, Demang Lebar Daun, Sekojo dan beberapa ruas jalan seperti Jalan Soekarno Hatta simpang Bandara SMB II KM 11, Basuki Rahmat, R Sukamto, dan Mayor Ruslan, dan Simpang Polda.
PUPR Palembang menerjunkan sebanyak 480 petugas kebersihan, diantaranya dikhususkan bersiaga di kawasan tersebut dengan dilengkapi armada pengangkut sampah dan alat pompa portable untuk menyedot luapan kemudian mengalirkan airnya ke saluran pembuangan.*
Pewarta: Muhammad Riezko Bima Elko
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022