• Beranda
  • Berita
  • BI sebut kredit perbankan Maret tumbuh lebih tinggi, capai 6,65 persen

BI sebut kredit perbankan Maret tumbuh lebih tinggi, capai 6,65 persen

19 April 2022 17:35 WIB
BI sebut kredit perbankan Maret tumbuh lebih tinggi, capai 6,65 persen
Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Pengumuman Hasil RDG Bulanan Bulan April 2022 Cakupan Triwulanan yang dipantau secara daring di Jakarta, Selasa (19/04/2022). (ANTARA/Agatha Olivia)

Intermediasi perbankan pada bulan lalu melanjutkan perbaikan dibandingkan dengan bulan sebelumnya

Bank Indonesia (BI) mencatat kredit perbankan tumbuh 6,65 persen pada Maret 2022 jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

"Intermediasi perbankan pada bulan lalu melanjutkan perbaikan dibandingkan dengan bulan sebelumnya," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Pengumuman Hasil RDG Bulanan Bulan April 2022 Cakupan Triwulanan di Jakarta, Selasa.

Pertumbuhan kredit terjadi di berbagai kelompok bank, segmen kredit, dan sektor ekonomi, termasuk subsektor prioritas, seiring berlanjutnya pemulihan aktivitas korporasi dan rumah tangga.

Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan pemulihan kinerja korporasi terus berlanjut, yang tercermin dari perbaikan penjualan dan belanja modal serta terjaganya kemampuan membayar.

Baca juga: BI catat kredit perbankan tumbuh 6,33 persen pada Februari

Sementara dari sisi penawaran, standar penyaluran kredit terus melonggar seiring menurunnya persepsi risiko kredit.

Pertumbuhan kredit UMKM juga meningkat sebesar 14,98 persen (yoy) pada Maret 2022, khususnya bersumber dari kredit mikro dan kecil.

"Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan kredit dan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada 2022 masih sesuai perkiraan, yaitu masing-masing dalam kisaran enam persen sampai delapan persen dan tujuh persen sampai sembilan persen," ungkap dia.

Selain perbaikan intermediasi perbankan secara bertahap, ia menuturkan ketahanan sistem keuangan tetap terjaga.

Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan Februari 2022 tetap tinggi sebesar 25,85 persen dan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) tetap terjaga, yakni 3,08 persen (bruto) dan 0,87 persen (neto).

Baca juga: BI: Kebutuhan pembiayaan korporasi pada Februari meningkat

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022