"Enam ratusan ribu kaleng tersebut terdiri dari 12.000 ekor kambing dan 880 ekor sapi yang dagingnya sudah diolah serta dikemas dalam wadah kaleng," kata Head of Regional Rumah Zakat Surabaya, Ronio Romantika, ditemui dalam rilis penyaluran kornet Superqurban, di Surabaya, Jumat.
Menurut dia, setiap tahun jumlah kambing dan sapi yang dipotong untuk dikurbankan kepada masyarakat kurang mampu selalu mencatatkan angka kenaikan.
"Pada tahun 2008, kami memotong sebanyak 6.489 ekor kambing," ujarnya.
Jumlah tersebut, ungkap dia, meningkat menjadi 8.666 ekor kambing pada tahun 2009. Lalu pada tahun 2010 semakin naik menjadi 10.000 ekor kambing.
"Sementara itu, dari jumlah sebanyak 12.000 ekor kambing yang dipotong secara nasional pada tahun ini, sekitar 785 ekor di antaranya kami salurkan di Jatim. Bahkan, 52 ekor sapi juga didistribusikan di provinsi ini," katanya.
Akan tetapi, tambah dia, saat ini dari total 785 ekor kambing yang siap disalurkan di Jatim sudah terealisasi sebanyak 40 persen sedangkan 52 ekor sapi yang telah dialokasikan mencapai antara 65 - 70 persen.
"Di sisi lain, untuk nominal kami belum bisa mengkalkulasi berapa besarannya," katanya.
Namun, ulas dia, angka sebanyak 12.000 ekor kambing secara nasional bisa dihitung dengan harga jual per ekornya mencapai Rp1,2 juta.
"Kalau harga jual sapi retail (kolektif) mencapai Rp1.425.000 per ekor per orang sedangkan mereka yang korban satu ekor sapi utuh atau nonkolektif senilai Rp9.950.000," katanya.
Ia melanjutkan, daging kurban yang dibuat kornet merupakan daging murni kambing dan sapi sedangkan ampela, kikil, kepala, dan kaki langsung dibagikan kepada masyarakat di sekitar lokasi penyembelihan.
(ANT-071/S006)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011