"Pergerakan paling banyak diperkirakan antara Jawa Barat dan Jawa Tengah, maka jalur ini jadi alternatif pemudik," kata Djoko di sela peninjauannya.
Djoko mengatakan, Kemenhub dan Kementerian PUPR mendorong agar pergerakan masyarakat juga menggunakan jalur tersebut untuk kegiatan mudik Lebaran.
Ia menyampaikan, kondisi infrastruktur jalan yang dilalui mulai dari Cileunyi, Nagreg, Banjar, Cilacap, hingga Wates relatif baik dan siap untuk digunakan untuk jalur mudik.
Namun demikian, Djoko juga menyampaikan agar di sejumlah titik yang berpotensi menimbulkan kepadatan untuk diantisipasi.
"Ada sejumlah potensi hambatan di sekitar Pasar Limbangan dan Pasar Malangbong agar diwaspadai," ujarnya.
Ia menambahkan, Kemenhub akan terus memantau kondisi jalur di sepanjang Pansela Jawa agar kegiatan mudik Lebaran berjalan lancar.
"Infrastruktur jalan tetap menjadi perhatian, juga rambu-rambu di sejumlah titik akan ditambah," katanya.
Sebagai informasi, diprediksi sebanyak 85,5 juta orang yang akan melakukan perjalanan di masa mudik, 47 persen diantaranya akan menggunakan jalur darat baik itu kendaraan pribadi (mobil dan sepeda motor) maupun bus.
Diperkirakan, pemudik yang berangkat dari Jabodetabek sekitar 14,3 juta orang dan jumlah pemudik meningkat sekitar 45 persen dibandingkan tahun 2019 sebelum pandemi.
Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Slamet Hadi Purnomo
Copyright © ANTARA 2022