Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan, program pemilahan sampah di tingkat lingkungan dinilai efektif mengurangi volume sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kebon Kongok, Kabupaten Lombok Barat.sosialisasi kita tentang pemilahan sampah di rumah tangga yang cukup berhasil
"Hasil evaluasi pembuangan sampah ke TPA, saya melihat terjadi penurunan dari 200 ton per hari sekarang bisa 180 ton per hari," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram HM Kemal Islam di Mataram, Selasa.
Menurutnya, penurunan volume sampah harian itu dipengaruhi beberapa hal yakni program pemilahan sampah dari rumah tangga yang sudah sudah gencar mulai membuahkan hasil dan jumlah produksi sampah yang menurun karena penurunan aktivitas masyarakat.
"Tapi saya lebih melihat pemilahan sampah di tingkat lingkungan yang sudah mulai maksimal," katanya.
Baca juga: Program pemilahan sampah Kota Mataram kurangi volume sampah di TPA
Baca juga: DLH Mataram akan olah sampah jadi energi listrik
Dengan demikian, Kemal mengklaim sosialisasi pemilahan sampah di tengah masyarakat berhasil. Selain itu, aktivitas rumah tangga selama bulan puasa ini dilihat berkurang sehingga mempengaruhi produksi sampah.
"Saya juga sedang coba pelajari pengurangan sampah ini disebabkan apa. Tapi menurut saya karena memang sosialisasi kita tentang pemilahan sampah di rumah tangga yang cukup berhasil," katanya lagi.
Sementara menyinggung tentang jadwal pengangkutan sampah selama Ramadhan, kata Kemal, tidak ada perubahan jadwal pengangkutan sampah di masing-masing tempat penampungan sementara (TPS).
Untuk pengangkutan, katanya, dilakukan dengan maksimal dan sama seperti sebelum bulan Ramadhan. Semua sampah TPS yang ada di kota tetap diangkut dengan rutin sehingga tidak ada penumpukan.
"Kalau persoalan pengangkutan setiap hari saya maksimalkan, dimana ada sampah kita angkut," katanya.
Bahkan, pihaknya mulai menyisir sampah yang ada di tengah lingkungan yang sedianya bukan tugas LH. "Tapi karena ada permintaan dari camat, lurah atau kepala lingkungan, petugas kami siap turun membantu," kata Kemal.
Baca juga: DLH Mataram siapkan konsep penanganan sampah berbasis lingkungan
Dengan demikian, Kemal mengklaim sosialisasi pemilahan sampah di tengah masyarakat berhasil. Selain itu, aktivitas rumah tangga selama bulan puasa ini dilihat berkurang sehingga mempengaruhi produksi sampah.
"Saya juga sedang coba pelajari pengurangan sampah ini disebabkan apa. Tapi menurut saya karena memang sosialisasi kita tentang pemilahan sampah di rumah tangga yang cukup berhasil," katanya lagi.
Sementara menyinggung tentang jadwal pengangkutan sampah selama Ramadhan, kata Kemal, tidak ada perubahan jadwal pengangkutan sampah di masing-masing tempat penampungan sementara (TPS).
Untuk pengangkutan, katanya, dilakukan dengan maksimal dan sama seperti sebelum bulan Ramadhan. Semua sampah TPS yang ada di kota tetap diangkut dengan rutin sehingga tidak ada penumpukan.
"Kalau persoalan pengangkutan setiap hari saya maksimalkan, dimana ada sampah kita angkut," katanya.
Bahkan, pihaknya mulai menyisir sampah yang ada di tengah lingkungan yang sedianya bukan tugas LH. "Tapi karena ada permintaan dari camat, lurah atau kepala lingkungan, petugas kami siap turun membantu," kata Kemal.
Baca juga: DLH Mataram siapkan konsep penanganan sampah berbasis lingkungan
Pewarta: Nirkomala
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022