• Beranda
  • Berita
  • Rupiah melemah, dibayangi ekspektasi kenaikan bunga bank sentral AS

Rupiah melemah, dibayangi ekspektasi kenaikan bunga bank sentral AS

20 April 2022 10:17 WIB
Rupiah melemah, dibayangi ekspektasi kenaikan bunga bank sentral AS
Ilustrasi - Lembaran mata uang rupiah dan dolar AS. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/pri.

Outlook dolar AS menguat dipicu ekspektasi kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve AS serta masih berlangsungnya ketegangan di Ukraina, yang belum terlihat adanya tanda-tanda perdamaian

Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi melemah, dibayangi ekspektasi pelaku pasar terhadap kenaikan suku bunga acuan oleh bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (Fed).

Rupiah bergerak melemah 17 poin atau 0,12 persen ke posisi Rp14.357 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.340 per dolar AS.

"Outlook dolar AS menguat dipicu ekspektasi kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve AS serta masih berlangsungnya ketegangan di Ukraina, yang belum terlihat adanya tanda-tanda perdamaian," kata Analis Monex Investindo Futures Faisyal dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.

Dolar AS mempertahankan penguatannya akhir-akhir ini dibalik ekspektasi kenaikan suku bunga oleh The Fed, khususnya setelah adanya pesan yang cenderung hawkish dari para pejabat bank sentral terkait kebijakan kenaikan suku bunga.

Pada awal pekan Presiden Federal Reserve St Louis James Bullard mengatakan bahwa inflasi AS terlalu tinggi dan dia menegaskan mendukung untuk kenaikan suku bunga hingga 3,5 persen hingga akhir tahun ini.

Baca juga: Dolar meroket ke puncak 20 tahun vs yen, karena beda kebijakan Fed-BOJ

Sementara itu Presiden Federal Reserve Chicago Charles Evans, yang bukan voter FOMC pada tahun ini, mengatakan bahwa dia nyaman dengan dengan putaran kenaikan suku bunga tahun ini yang mencakup dua kali kenaikan sebesar 50 basis poin dan mencapai pengaturan netral di akhir tahun ini. Namun, Evans tidak melihat perlunya kenaikan suku bunga yang besar.

Sementara itu dari krisis di Ukraina dikabarkan semakin memburuk setelah Rusia melakukan serangan penuh terhadap wilayah Donbas Timur yang telah dimulai, dengan seorang pejabat tinggi menggambarkannya sebagai fase perang kedua.

Presiden AS Joe Biden telah mengadakan pembicaraan dengan para sekutu untuk membahas perang dan melanjutkan dukungan untuk Ukraina di White House Situation Room.

Pemerintahan Biden diperkirakan akan mengumumkan paket bantuan militer besar-besaran lainnya ke Ukraina di pekan ini, berdasarkan laporan dari NBC News.

Pada Selasa (19/4) lrupiah ditutup menguat 16 poin atau 0,11 persen ke posisi Rp14.340 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.356 per dolar AS.

Baca juga: BI: Modal asing keluar capai 1,8 miliar dolar pada triwulan I

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022