Lebih dari separuh penduduk Korea Selatan mengatakan bahwa kaum perempuan masih diperlakukan tidak setara dengan laki-laki, seperti ditunjukkan survei pemerintah pada Selasa (19/4).Menurut jajak pendapat lima tahunan oleh Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga, sebanyak 53,4 persen responden mengatakan Korea Selatan adalah masyarakat yang tidak setara untuk perempuan pada 2021.
Menurut jajak pendapat lima tahunan oleh Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga, sebanyak 53,4 persen responden mengatakan Korea Selatan adalah masyarakat yang tidak setara untuk perempuan pada 2021. Angka tersebut turun dari 62,6 persen yang tercatat lima tahun lalu.
Jajak pendapat ini dilakukan tahun lalu pada 8.358 responden, yang mencakup 4.351 perempuan dan 4.007 laki-laki berusia 15 tahun atau lebih.
Banyaknya responden perempuan berusia 20-an dan 30-an tahun yang berpendapat bahwa Korea Selatan bukanlah masyarakat yang setara bagi perempuan masing-masing mencapai 73,4 persen dan 76,8 persen, sedangkan untuk responden laki-laki berusia 20-an dan 30-an tahun masing-masing mencapai 29,2 persen dan 40,7 persen.
Jumlah responden yang mengatakan bahwa laki-laki diperlakukan tidak setara dengan perempuan masing-masing mencapai 6,7 persen untuk responden perempuan dan 17,0 persen untuk responden laki-laki.
Dari total jumlah tersebut, sebanyak 68,9 persen mengatakan istri sepenuhnya atau sebagian besar melakukan pekerjaan rumah tangga dan mengasuh anak dalam keluarga.
Mereka yang mengatakan laki-laki harus menjadi pencari nafkah utama keluarga mencapai 29,9 persen dari total responden pada 2021, turun dari 42,1 persen pada 2016.
Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2022