Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur menyatakan aspek kesehatan salah satu hal yang diprioritaskan dalam pelaksanaan mudik Lebaran 2022, khususnya bagi masyarakat yang menuju wilayah itu.
Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko di Kota Malang, Rabu, mengatakan animo masyarakat untuk merayakan Idul Fitri 1443 Hijriah di kampung halaman meningkat seiring dengan kebijakan pemerintah memperbolehkan warga mudik Lebaran.
"Maka aspek kesehatan tetap menjadi prioritas. Pastikan bahwa masyarakat yang mudik itu (menerapkan, red.) protokol kesehatan betul-betul terpenuhi," katanya.
Ia menjelaskan dengan adanya masyarakat yang akan mudik Lebaran 2022, maka seluruh pihak maupun instansi lintas sektoral di Kota Malang melakukan berbagai persiapan dan pengamanan karena kondisi saat ini masih pandemi COVID-19.
Oleh karena itu, lanjutnya, salah satu hal yang harus diperhatikan adalah penerapan aplikasi PeduliLindungi pada sejumlah tempat area publik dan keramaian, serta menyiapkan layanan kesehatan jika sewaktu-waktu dibutuhkan warga.
"Disiapkan juga SDM-nya, termasuk perawat, tenaga kesehatan dan sarana pendukung seperti obat-obatan dan vaksin, serta mengajak klinik dan rumah sakit untuk melayani saat arus mudik terjadi dan pelaksanaan Lebaran. Maka semuanya ikut terlibat," ujarnya.
Baca juga: Menko PMK: Mudik tidak bawa "oleh-oleh" COVID-19
Ia juga meminta kesiapan berbagai perangkat daerah, termasuk satuan lain, yang diperlukan menjelang Idul Fitri 1443 Hijriah, mencakup ketersediaan bahan bakar minyak (BBM), stabilitas harga bahan pokok, dan lainnya.
"Selain itu juga penting kesiapan terkait tugas masing-masing, baik energi, BBM, stabilitas bahan pokok makanan, termasuk persiapan Shalat Idul Fitri dan malam takbir," ujarnya.
Wakapolresta Malang Kota AKBP Deny Heryanto menjelaskan akan ada lonjakan arus kendaraan saat mudik Lebaran yang diprediksi puncaknya pada 29 April-2 Mei 2022.
“Tentu akan meningkatnya situasi arus kemacetan. Ini tentu telah diantisipasi Dinas Perhubungan dan Satlantas," katanya.
Polresta Malang Kota dengan menggandeng jajaran TNI dan Pemkot Malang, akan membantu pengamanan saat Idul Fitri melalui Operasi Ketupat Semeru 2022.
Ia memastikan tidak akan ada penyekatan arus lalu lintas menuju Kota Malang.
"Tidak ada penyekatan, jadi kendaraan bebas keluar masuk Kota Malang. Namun, kendaraan berat ada pembatasan, terutama kendaraan-kendaraan besar," katanya.
Baca juga: Polri gelar rakor bahas persiapan Mudik Lebaran 2022
Pemerintah telah menetapkan libur nasional Idul Fitri 1443 Hijriah pada 2-3 Mei 2022, sedangkan cuti bersama jatuh pada 29 April, 4, 5, dan 6 Mei 2022. Pemerintah memperkirakan sekitar 85 juta orang mudik Lebaran 2022.
Ada sejumlah persyaratan bagi para pemudik, di antaranya masyarakat yang baru menerima dosis pertama vaksin COVID-19, masih diwajibkan melampirkan hasil tes PCR yang berlaku 3x24 jam sebelum melakukan perjalanan, sedangkan masyarakat yang sudah menerima dosis kedua, hanya perlu melampirkan hasil tes antigen 1x24 jam atau PCR 3x24 jam.
Selain itu, masyarakat yang sudah mendapatkan dosis penguat tidak perlu melampirkan hasil tes sebagai syarat perjalanan.
Saat ini, di Kota Malang, secara keseluruhan tercatat 28.747 kasus konfirmasi COVID-19 dengan kasus aktif 21 kasus. Dari total kasus konfirmasi itu, 27.485 orang dilaporkan telah sembuh dan 1.241 orang meninggal dunia.
Baca juga: Pemprov Jatim harapkan kegotongroyongan cegah lonjakan kasus COVID-19
Baca juga: Transaksi pembayaran GT Palimanan Cirebon ditiadakan selama mudik
Baca juga: Petugas tutup empat putar balik kendaraan di Pasar Tegal Gubug Cirebon
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022