"Operasi ini bukan operasi sederhana, karena diprediksi sebanyak 85,5 juta pemudik dengan 47 persen menggunakan media angkutan darat. Jadi ini bukan operasi yang main-main," kata Firman dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Hal itu juga disampaikan Firman saat latihan praoperasi Ketupat Tahun 2022 di Gedung NTMC Korlantas Polri. Latihan itu diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme dan sinergitas Polri dalam pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.
Dia menegaskan Presiden Joko Widodo memberikan atensi serius terkait pengamanan mudik lebaran tahun 2022. Hal itu harus menjadi perhatian untuk seluruh personel Korlantas Polri, agar tidak menganggap mudah dan enteng.
"Kalau sudah kita menganggap enteng, biasanya yang terjadi adalah lengah. Nanti ketika terjadi sesuatu lantas kita baru tergagap-gagap. Ini tidak kita harapkan," katanya menegaskan.
Baca juga: Polri siapkan 2.702 posko amankan Mudik Lebaran 2022
Baca juga: Kakorlantas susuri Tol Trans Jawa jelang Operasi Ketupat 2022
Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menggelar Operasi Ketupat 2022 yang mengedepankan kelancaran perlaksanaan arus mudik dan balik Lebaran 2022 melalui rekayasa lalu lintas, khususnya di jalan tol dengan sistem satu arah dan ganjil genap.
Polri telah menerbitkan jadwal diberlakukannya sistem satu arah dan ganjil genap di jalan tol pada puncak arus mudik dari tanggal 28-1 Mei, dan puncak arus balik dari tanggal 6 sampai 9 Mei 2022. Sistem satu arah dan ganjil genap ini diberlakukan mulai dari KM 47 Tol Jakarta-Cikampek sampai KM 414 Gerbang Tol Kalikangkung.
Operasi Ketupat 2022 melibatkan 144.392 personel gabungan TNI-Polri, pemerintah daerah, serta relawan, yang terdiri atas 876 personel Mabes Polri, 87.004 personel Polda jajaran, dan 56.512 personel dari instansi terkait.
Kegiatan operasi ini berlangsung selama 12 hari dimulai dari tanggal 28 April sampai dengan 9 Mei 2022, yang didahului dengan gelar pasukan pada tanggal 27 April.
Pewarta: Fauzi
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022