• Beranda
  • Berita
  • Pentingnya "golden period" penanganan pasien serangan jantung

Pentingnya "golden period" penanganan pasien serangan jantung

22 April 2022 11:58 WIB
Pentingnya "golden period" penanganan pasien serangan jantung
Ilustrasi (Pexels)
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Intervensi, Mayapada Hospital Jakarta Selatan dr. Ika K. Dhanudibroto, SpJP(K) mengingatkan pentingnya memahami "golden period" dalam penanganan pasien jantung. 

"Keterlambatan mencari pertolongan medis dapat berakibat fatal bahkan dapat berujung pada kematian," kata dia dalam keterangannya pada Jumat.

Golden period adalah periode kritis 90 menit pertama setelah munculnya gejala serangan jantung. Disebut periode kritis karena banyak kematian terjadi pada rentan waktu ini akibat keterlambatan mendapatkan penanganan medis.

"Penanganan serangan jantung harus dilakukan dalam rentan waktu golden period. Dalam penanganan kasus serangan jantung, waktu memang faktor yang sangat penting, karena otot jantung akan mulai mati dalam 80 – 90 menit setelah terhenti mendapatkan supply darah akibat sumbatan total pada pembuluh darah,"

Baca juga: Olahraga apa saja yang dapat memicu serangan jantung?

Tindakan Primary Percutaneous Coronary Intervention (Primary PCI) harus segera dilakukan untuk membuka sumbatan pembuluh darah yang menyebabkan serangan jantung.

Menurutnya, Cardiac Emergency Mayapada Hospital didukung dokter spesialis jantung intervensi serta Lab Kateterisasi yang siap 24 jam untuk tindakan Primary PCI dengan mengikuti pedoman international yaitu “door to balloon” kurang dari 90 menit.

"Primary PCI yaitu prosedur medis untuk mengembalikan aliran darah ke jantung pada kasus serangan jantung dengan memasukkan balon dan stent untuk melebarkan pembuluh darah."

Seperti halnya serangan jantung, stroke juga merupakan kasus gawat darurat yang harus mendapatkan penanganan medis dengan cepat. Stroke adalah situasi emergensi atau gawat darurat sehingga perlu segera dibawa ke rumah sakit. Jangan anggap enteng stroke karena sel otak dapat mati hanya dalam hitungan detik - menit. Penanganan yang cepat dan tepat dapat meminimalkan tingkat kerusakan pada otak sehingga kecacatan bahkan kematian dapat dihindari.

Stroke Emergency melayani pasien stroke perdarahan ataupun stroke sumbatan, di mana layanan ini menyediakan tindakan yang cepat dan tanggap. Untuk stroke sumbatan dapat langsung diberikan terapi trombolitik yaitu pengobatan untuk melarutkan sumbatan pada pembuluh darah otak, melancarkan aliran darah dan mencegah kerusakan jaringan dan organ dengan pengawasan dokter spesialis saraf. Untuk stroke perdarahan akan ditangani oleh dokter spesialis bedah saraf yang juga siap 24 jam.

Stroke Emergency Mayapada Hospital memiliki standar protokol penanganan stroke “door to needle” kurang dari 60 menit bagi pasien stroke sumbatan yang memenuhi kriteria waktu untuk dilakukan terapi trombolitik, yaitu kurang dari 4,5 jam setelah muncul gejala stroke.

"Penanganan stroke sumbatan juga dapat dilakukan dengan tindakan invasif melalui prosedur intervensi endovaskular dan mechanical trombectomy yang dilakukan di Lab Kateterisasi jika pasien tidak memenuhi kriteria untuk terapi trombolitik," kata dr. Tri Wahyudi SpS, FINS, Dokter Spesialis Saraf dan Neurointervensi, Mayapada Hospital Tangerang.

Baca juga: Hubungan antara stres dan serangan jantung

Baca juga: Dokter: Nyeri dada sebelah kiri salah satu gejala serangan jantung

Baca juga: Berkaca dari Markis Kido, cara menolong orang serangan jantung

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022