"Vaksinasinya bagus dan cukup bersemangat karena ada insentifnya (bingkisan, red.) ini, tapi tidak insentifnya yang penting. Yang penting adalah kesadaran dari masyarakat untuk mau vaksin, kalau kemudian ada insentifnya ya alhamdulillah," katanya usai meninjau pelaksanaan vaksinasi massal di RSMS Purwokerto, Banyumas, Jumat.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya mendorong agar pencapaian vaksinasi penguat (dosis ketiga, red.) bisa naik secepatnya juga sedekah dari berbagai instansi untuk disalurkan pada bulan suci Ramadhan 1443 Hijriah.
Saat ditanya mengenai pengawasan terhadap kebijakan yang mengharuskan pemudik mendapatkan vaksinasi dosis ketiga, Gubernur Ganjar mengatakan hal itu merupakan kesadaran yang dibangun di tempat pemberangkatan.
"Kalau kita nanti menyiapkan lebih ke yang lokasi di sini saja, kita membangun kesadaran. Jadi masyarakat sudah sadar kayak begini, jangan dipaksa-paksa tapi itu nanti penting untuk keluarganya," katanya didampingi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yunita Dyah Suminar.
Baca juga: Ganjar mencoba layanan fisioterapi di RSMS Purwokerto
Dalam hal ini, pihaknya menganjurkan masyarakat segera mendapatkan vaksin dosis ketiga agar keluarga yang dikunjungi juga merasa nyaman.
Terkait dengan pencapaian vaksinasi di Jawa Tengah, Kadinkes Jateng Yunita Dyah Suminar mengatakan jika mengacu pada sasaran eligible, pencapaian vaksinasi dosis ketiga di provinsi itu sebenarnya sudah mencapai 25 persen.
"Tetapi kalau dari total, memang masih 16 persen. Tapi intinya target ini kan 30 persen dari sasaran eligible," kata mantan Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSMS Purwokerto itu.
Dalam hal ini, kata dia, sasaran eligible yang divaksin dosis kedua pada bulan Januari, bisa mendapatkan dosis ketiga setelah tiga bulan, yakni April.
"Kita sudah 25 koma sekian persen, sehingga kurang lebih 4 persen lagi untuk menghadapi mudik. Kalau untuk dosis kedua sudah 82 persen, sedangkan dosis pertama berdasarkan KTP sudah 99 persen tapi berdasarkan faskes (fasilitas kesehatan) baru 92 persen," katanya.
Sementara itu, Plt Direktur RSMS Purwoketo dr. Untung Gunarto, Sp.S., M.M. mengatakan kegiatan vaksinasi massal tersebut digelar selama dua hari sejak Kamis (21/4) dengan target total 1.000 orang.
Baca juga: Ganjar cek kesiapan jalur mudik di Jateng
Menurut dia, bingkisan berupa paket sembako yang diberikan kepada peserta vaksinasi hanyalah hadiah.
"Jadi tidak ada syarat kalau mau ambil sembako harus vaksinasi dulu, karena itu dua hal berbeda. Cuma kalau begini kan lebih efektif karena pembagian sembako oleh RSMS itu setiap tahun," katanya.
Ia mengatakan secara keseluruhan, RSMS Purwokerto menyalurkan 2.900 paket sembako untuk peserta vaksinasi maupun masyarakat miskin di desa-desa binaan rumah sakit itu.
Menurut dia, ribuan paket sembako tersebut berasal dari kalangan perbankan, KPRI Sehat, dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Banyumas.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Banyumas Arif Sugiyono mengatakan berdasarkan data manual, pencapaian vaksinasi dosis ketiga di Banyumas per tanggal 21 April 2022 telah mencapai 325.280 orang atau 23,3 persen dari target total 1.398.427 sasaran.
Baca juga: Pemprov Jateng siapkan 118 bus untuk mudik gratis Lebaran 2022
"Kami akui sejak memasuki bulan Ramadhan atau setelah pemerintah memperbolehkan masyarakat untuk mudik dengan syarat telah mendapatkan vaksin dosis ketiga, pencapaian vaksinasi penguat ini melonjak drastis karena dalam periode Januari hingga Maret hanya tercatat 10 persen, sekarang sudah mencapai 23,3 persen," katanya
Sementara untuk dosis pertama secara kumulatif berdasarkan data manual mencapai 1.346.495 orang atau 96,2 persen, sedangkan dosis kedua sebanyak 1.196.638 orang atau 85,6 persen.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022