"Kami temukan mulai mekar kemarin (Rabu, 9/11) dan hari ini sudah mengembang sempurna dan dibuka untuk masyarakat umum yang ingin melihat keunikan bunga ini," kata Koordinator Kelompok Peduli Puspa Langka Tebat Monok, Holidin di Bengkulu, Kamis.
Holidin yang menemukan bunga tersebut mengatakan, dalam tahun ini sudah ditemukan sembilan bunga raflesia yang berhasil mekar di dalam kawasan hutan itu, tepatnya dalam radius satu kilometer.
Saat ini juga masih terdapat enam bonggol atau calon bunga raflesia di sekitar bunga tersebut, dimana satu bonggol diperkirakan mekar dalam waktu dekat.
"Kami perkirakan dalam satu pekan ini satu bonggol sebesar bola kaki akan segera mekar sempurna, sehingga total bunga yang mekar sejak Januari sudah 10 bunga," tambah dia.
Sejak dibuka untuk umum dengan memasang papan informasi bertuliskan "raflesia mekar" dari bahan seadanya ternyata mampu menarik pengunjung, terutama pengguna jalan lintas Kota Bengkulu-Kepahiang.
Lokasi bunga mekar berjarak 300 meter dari badan jalan dengan medan yang cukup terjal namun sudah dilengkapi tangga seadanya.
"Pengunjung yang ingin melihat bunga langka ini masih dapat menikmati hingga empat hari ke depan," katanya.
Holidin mengatakan, Hutan Lindung Bukit Daun merupakan salah satu kawasan hutan yang menjadi habitat asli raflesia.
Namun seperti kawasan hutan lainnya, hutan lindung itu juga tidak luput dari aktivitas perambahan liar dimana hutan dialihfungsikan menjadi kebun kopi.
Ia mengharapkan pemerintah lebih serius melindungi kawasan hutan itu, sebab keberadaan bunga raflesia turut terancam dengan hilangnya hutan Sumatera, khususnya di wilayah Bengkulu.
"Memang jenis bunga raflesia banyak ditemukan di tempat lain, tapi raflesia arnoldii hanya hidup di Bengkulu," katanya.
(RNI/B/R014/R014)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011