Jakarta (ANTARA) - Menjelang arus mudik hari Raya Idul Fitri 1443 H, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral kembali menyelenggarakan Posko Nasional Sektor ESDM dengan menunjuk Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) sebagai koordinator pelaksanaannya. Posko Nasional ESDM Hari Raya Idul Fitri 1443 H tahun 2022 ini berlangsung selama 17 hari, yaitu sejak tanggal 25 April – 11 Mei 2022, dan terdiri dari 4 (empat) Posko, yaitu Posko BBM, Posko LPG dan Gas Bumi, Posko Listrik dan Posko Antisipasi Bencana Geologi.
“Posko ini memiliki tugas untuk memastikan ketersedian BBM, gas, listrik dan kondisi kebencanaan agar selalu update sehingga apabila ada kendala-kendala langsung bisa ditangani dengan cepat, dan tidak mengganggu aktivitas hari raya masyarakat,” ujar Kepala BPH Migas, Erika Retnowati pada konferensi pers posko Hari Raya Idul Fitri (25/04).
Lebih lanjut Erika menjelaskan beberapa proyeksi untuk sektor BBM selama periode Idul Fitri yaitu kondisi ketersediaan (stok) BBM adalah Normal, di mana Coverage Day untuk Jenis Pertalite : 17 hari, Pertamax/Akra 92 : 32 hari, Pertamax Turbo : 59 hari, Solar/Akrasol : 21 hari, Dexlite : 2 hari, Pertamina DEX: 72 hari, Avtur : 37 hari, Kerosene : 45 hari.
“Diprediksikan total gasoline (bensin) akan meningkat kurang lebih 5% dikarenakan peningkatan arus mudik yang didomininasi oleh mobil pribadi dan sepeda motor, sedangkan untuk gasoil (solar) akan menurun 5% dikarenakan sudah mulai pembatasan dimana Kendaraan logistik dan truk besar akan dilarang memasuki jalan tol maupun non-tol selama arus mudik Lebaran pada 28 April-1 Mei 2022, dan pada 7-9 Mei 2022 selama arus balik,” jelas Erika.
Untuk kondisi ketersediaan (stok) LPG selama masa Posko Nasional ESDM adalah NORMAL. Dengan Coverage Day LPG per tanggal 23 April 2022 adalah 13 hari. Di mana kondisi proyeksi penyaluran LPG secara umum rerata penyaluran LPG selama masa Posko ESDM (25 April – 11 Mei 2022) diperkirakan naik sekitar 3% dibanding rerata penyaluran normal.
Sedangkan untuk sektor listrik Prognosa Kondisi Sistem Kelistrikan Pada Hari H perayaan Idul Fitri 1443 H/2022 M secara umum dalam Kondisi Aman, dengan kondisi secara umum adalah: Daya mampu pasok : 43.400,08 MW, Perkiraan beban puncak : 32.201,23 MW dan Cadangan operasi : 11.198,85 MW (34,78%).
Di sektor geologi, Intensitas curah hujan di beberapa wilayah (Sumatera Utara, Sumatera Barat, Lampung, sebagian Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah bagian selatan, Sulawesi Selatan dan NTT bagian barat) menunjukan adanya tanda-tanda peningkatan, oleh karena itu perlu diwaspadai potensi terjadinya gerakan tanah/longsor di jalur jalan dan zona lainnya yang termasuk ke dalam zona kerentanan gerakan tanah menengah hingga tinggi.
Sebagai informasi tugas Posko Nasional Sektor ESDM antara lain melakukan pengumpulan/inventarisasi data lapangan, melakukan koordinasi dan pengawasan lapangan terhadap fasilitas penyediaan dan pendistribusian BBM, gas, dan listrik dan Daerah Rawan Bencana di Indonesia, melakukan evaluasi hasil koordinasi pengawasan mengenai penyediaan dan pendistribusian BBM, gas, listrik dan kebencanaan Geologi, melakukan penyusunan rekomendasi aksi tanggap darurat penanganan kelangkaan pasokan BBM, gas, listrik dan penanganan bencana alam serta menyusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan yang akan dilaporkan setiap harinya kepada Menteri ESDM.
Dengan adanya Posko Nasional Sektor ESDM ini, dapat dilakukan monitoring terus menerus sehingga kebutuhan masyarakat akan pasokan BBM, Gas, Listrik dan Informasi Kebencanaan dapat terpenuhi dan aktivitas mudik dapat berjalan lancar, aman dan terkendali.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2022