• Beranda
  • Berita
  • BRI targetkan Holding Ultra Mikro layani 5 juta nasabah baru tahun ini

BRI targetkan Holding Ultra Mikro layani 5 juta nasabah baru tahun ini

25 April 2022 16:45 WIB
BRI targetkan Holding Ultra Mikro layani 5 juta nasabah baru tahun ini
Tangkapan layar Dirut BRI Sunarso dalam Konferensi Pers, Senin (25/4/2022). (ANTARA/Sanya Dinda)

Kemudian kita juga ingin ketua kelompok penerima Mekaar dari PNM yang berjumlah 60 ribu, direkrut menjadi agen BRILink

Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Sunarso menargetkan Holding Ultra Mikro yang terdiri dari BRI, PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) melayani 5 juta nasabah baru di segmen ultra mikro pada 2022.

"Kemudian kita layani dengan layanan gabungan, kita bentuk kantor untuk co-location Pegadaian, BRI dan PNM, yang kita sebut Senyum atau sentra layanan ultra mikro," kata Sunarso dalam konferensi pers daring, di Jakarta, Senin.

Holding Ultra Mikro bertujuan melayani sebanyak mungkin masyarakat, khususnya di segmen ultra mikro sehingga pelan-pelan BRI ingin menyasar 55 juta nasabah baru.

Untuk mencapai target tersebut saat ini Holding Ultra Mikro telah memiliki 143 co-location Senyum yang ditargetkan bertambah hingga 1.000 pada 2023.

"Kemudian kita juga ingin ketua kelompok penerima Mekaar dari PNM yang berjumlah 60 ribu, direkrut menjadi agen BRILink," katanya.

Baca juga: Erick Thohir: Dividen BRI bukti kesuksesan holding BUMN Ultra Mikro

Saat ini agen BRILink telah mencapai 500 ribu yang akan segera bertambah dengan bantuan Tim Brigade Madani, yang merupakan tim gabungan ketiga entitas usaha Holding Ultra Mikro.

Saat ini Holding Ultra Mikro juga menerapkan budaya perusahaan yang sejalan dengan nilai Akhlak yang diterapkan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diterjemahkan oleh jajaran direksi.

Efektivitas dari budaya perusahaan juga bisa diukur dengan Culture Activation Program, melalui pengukuran atas kinerja ketiga entitas usaha.

"Tidak mudah mengukur efektivitas culture apabila kita tidak bisa mengukur kinerjanya. Oleh karena itu, yang harus diukur dan wajib diukur untuk melihat efektivitas culture perusahaan adalah kinerjanya," ujar Sunarso.

Baca juga: Erick Thohir: Program Holding BUMN Ultra Mikro berjalan sukses

Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022