narasi-narasi positif di media sosial.
"Kontra narasi melalui media sosial merupakan upaya yang efektif," kata Sekretaris Utama BNPT Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Dedi Sambowo melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Semua pihak, lanjut dia, tidak terkecuali generasi Z dan generasi milenial harus ikut serta terlibat untuk mendiseminasikan kontra narasi melalui media sosial miliknya.
Ia mengatakan kontra narasi perlu dilakukan dengan berkolaborasi seluruh unsur masyarakat termasuk di dalamnya pemerintah, akademisi, komunitas, media dan pelaku usaha.
Dedi Sambowo optimistis jika seluruh pihak menyebarkan narasi positif dalam berinteraksi di media sosial, maka dampaknya akan besar untuk Indonesia yang damai.
"Jika upaya kontra narasi dilakukan oleh seluruh pihak secara kolaboratif, maka tidak akan ada lagi ruang bagi narasi kebencian bernuansa radikal terorisme," ujar dia.
Ia menerangkan media sosial kerap disalahgunakan untuk menyebarluaskan berita bohong, ujaran kebencian dan narasi radikal yang dapat melahirkan pelaku tunggal (lone wolf) dalam terorisme.
Fenomena tersebut harus menjadi perhatian seluruh kalangan masyarakat mengingat saat ini pengguna media sosial di Indonesia mencapai 191 juta orang. Angka itu meningkat 12,35 persen, dan didominasi oleh generasi milenial dan generasi Z.
Oleh karena itu, lanjut dia, peran serta seluruh masyarakat pengguna media sosial dalam memberikan informasi dan juga narasi yang positif, akan berperan penting dalam membangun situasi Indonesia yang damai.
Baca juga: Kepala BNPT: Fanatisme agama jangan sampai memonopoli kebenaran
Baca juga: Kemen PPPA-BNPT MoU cegah perempuan & anak terpapar terorisme
Baca juga: BNPT-PWNU Jabar kolaborasi cegah ideologi radikal di ranah pendidikan
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2022