• Beranda
  • Berita
  • Pasokan gas bagi Polandia dan Bulgaria diputus oleh Rusia

Pasokan gas bagi Polandia dan Bulgaria diputus oleh Rusia

27 April 2022 09:05 WIB
Pasokan gas bagi Polandia dan Bulgaria diputus oleh Rusia
Arsip - Pipa gas di stasiun kompresor Atamanskaya, fasilitas proyek Power Of Siberia Gazprom di luar kota Svobodny, di Amur, Rusia, 29 November 2019. ANTARA/Reuters/Maxim Shemetov/as.
Rusia pada Rabu akan menghentikan pemasokan gas ke Polandia dan Bulgaria, kata dua negara anggota Uni Eropa serta Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) itu.

Pemutusan dilakukan pada saat ketegangan makin meningkat di antara Moskow dan negara-negara Barat terkait Ukraina.

Sementara itu, ketegangan juga melonjak di negara tetangga Ukraina, Moldova.

Perusahaan gas milik negara Polandia, PGNiG, mengatakan pasokan dari perusahaan gas raksasa Gazprom melalui Ukraina dan Belarus akan diputus pada Rabu pukul 06.00 GMT.

Namun, pemerintah Polandia di Ibu Kota Warsawa mengatakan persediaan gasnya masih penuh 76 persen dan karena itu tidak perlu untuk menggunakan cadangan.

Presiden Rusia Vladimir Putin telah mewajibkan negara-negara "tak bersahabat" agar membayar impor gas dengan mata uang Rusia, ruble.

Kewajiban itu sejauh ini sudah diterapkan pada sejumlah perusahaan impor gas dari Rusia.

Bulgaria, yang menggantungkan hampir seluruh kebutuhan gasnya pada impor dari Rusia, mengatakan telah memenuhi kewajiban kontrak dengan Gazprom.

Pada saat yang sama, Bulgaria juga menegaskan bahwa skema baru soal pembayaran merupakan pelanggaran perjanjian.

Baca juga: Menlu Rusia: Jangan remehkan ancaman perang nuklir

Bulgaria sudah mulai melakukan pembicaraan untuk mengimpor gas alam cair melalui Turki dan Yunani.

Gazprom, sementara itu, mengatakan pihaknya belum menghentikan pasokan ke Polandia namun Warsawa harus melakukan pembayaran impor gas dari pihaknya sesuai dengan "aturan pembayaran" yang baru.

Gazprom menolak berkomentar soal pasokan ke Bulgaria.

Pemerintah Ukraina di Ibu Kota Kiev menuding Moskow sedang melancarkan pemerasan terhadap Eropa dan berusaha menyeret Moldova ke kisaran konflik.


Baca juga: Rusia kembali gempur Mariupol

Tuduhan dilontarkan setelah otoritas wilayah Transdniestria --yang disokong Moskow-- di Moldova mengatakan kawasan itu sedang berada dalam incaran rentetan serangan.

Polandia selama ini merupakan penentang yang gigih terhadap Moskow dan merupakan salah satu negara Eropa yang menginginkan Rusia dijatuhi sanksi sekeras mungkin karena menyerbu Ukraina.

"Tujuan utama pimpinan Rusia adalah tidak hanya menguasai wilayah Ukraina, tapi mengoyak-ngoyak seluruh Eropa tengah dan timur serta memukul demokrasi secara global," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Selasa (26/4) malam.


Sumber: Reuters


Baca juga: Putin setuju PBB, Palang Merah bantu evakuasi warga sipil di Mariupol

Baca juga: Lavrov: Senjata Barat di Ukraina target sah bagi militer Rusia

Pewarta: Tia Mutiasari
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2022