Hal itu disampaikan Presiden dalam arahannya pada acara Peresmian Pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional 2022 di Istana Negara, Jakarta, Kamis.
"Sudah dua kali saya sampaikan. Bekerja fokus untuk peningkatan TKDN. Artinya belanja barang modal dan jasa harus diarahkan kepada pembelian produk-produk dalam negeri," jelas Presiden.
Baca juga: Presiden Jokowi tegaskan dukungan anggaran untuk Pemilu 2024
Presiden mengingatkan potensi belanja barang modal dan jasa di pusat ada senilai Rp526 triliun dan di daerah senilai Rp535 triliun.
"Artinya total sudah Rp1.062 triliun, plus BUMN Rp420 triliun. Ini angka yang besar sekali," ujarnya.
Presiden meminta besarnya potensi itu tidak dibelanjakan untuk barang-barang impor agar produksi dalam negeri berkembang atau meningkat.
Baca juga: Presiden perintahkan tingkatkan produktivitas sektor pangan dan energi
Baca juga: Presiden Jokowi tekankan waspada krisis global saat buka Musrenbangnas
Menurutnya, semua pembelian harus diarahkan kepada produk-produk dalam negeri dan pada saat bersamaan menyiapkan kapasitas produksi nasional.
Kepala Negara meminta jajaran pemerintahan membuat kebijakan yang berpihak pada kebijakan substitusi impor yang memproduksi kebutuhan dalam negeri.
"Misalnya tanam jagung. Jagung di mana pun akan tumbuh, kenapa masih impor. Kedelai kita juga masih impor, padahal banyak daerah yang sesuai untuk penanaman kedelai," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Presiden meminta jajaran pemerintahan memberikan pendampingan usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) agar UMKM naik kelas dengan memenuhi standar global.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022