• Beranda
  • Berita
  • Dokter sarankan Anda hindari losion mengandung pencerah selama puasa

Dokter sarankan Anda hindari losion mengandung pencerah selama puasa

28 April 2022 13:06 WIB
Dokter sarankan Anda hindari losion mengandung pencerah selama puasa
Ilustrasi losion (Pixabay)
Dokter Spesialis Kulit & Kelamin dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dr. Suksmagita Pratidina, Sp.KK menyarankan Anda menghindari losion atau zat yang digunakan untuk merawat kulit dengan kandungan untuk mencerahkan kulit serta wewangian yang cukup kuat selama berpuasa.

"Karena fragrance dan kadang bahan whitening mudah membuat iritasi di kulit," kata dia yang berpraktik di RS Pondok Indah - Pondok Indah dan RS Pondok Indah - Bintaro Jaya itu kepada ANTARA, pada Kamis.

Saat Anda berpuasa, terjadi perubahan dari pengaturan nutrisi, jumlah cairan yang masuk ke tubuh serta pola istirahat sehingga berdampak pada regenerasi dan hidrasi kulit. Hidrasi kulit sangat dibutuhkan agar kulit mempertahankan fungsinya sebagai barrier atau pelindung, dengan baik dan memperbaiki pergantian sel-sel kulit mati.

Dampak perubahan ini, salah satunya bila asupan cairan yang kurang yakni kulit baik itu pada wajah maupun anggota tubuh lainnya menjadi kering. Menurut Suksmagita, kondisi kulit kering akan berdampak lebih berat di area tubuh seperti tangan, kaki dan bagian yang terpapar lingkungan termasuk sinar matahari saat Anda berkegiatan di luar rumah.

"Wajah mempunyai kelenjar minyak yang lebih banyak dibanding area tubuh yang lain. Jadi tentunya kondisi kulit kering juga akan berdampak lebih berat di area tangan dan kaki serta area yang terpajan lingkungan," kata Suksmagita.

Baca juga: Cegah kulit kering selama puasa dengan tiga cara ini

Baca juga: Saat puasa, jangan mandi lebih dari lima menit, mengapa?


Losion bisa membantu menjaga kelembapan kulit. Selain itu, Anda juga perlu memilih sabun yang ringan dan menghindari scrub atau menggosok kulit dengan butiran halus guna mengangkat sel kulit mati.

Anda yang khususnya masih aktif berkegiatan di luar rumah dan banyak terpapar lingkungan termasuk sinar matahari, maka sebaiknya tidak lupa mengoleskan tabir surya pada kulit. Suksmagita mengingatkan, kondisi kulit kering akan menjadi lebih sensitif.

Sementara untuk wajah, Anda bisa memilih perawatan-perawatan khusus kulit sensitif, semisal sabun atau pembersih wajah dengan sifat ringan. Anda juga perlu mengaplikasikan pelembap dengan persentase kelembapan lebih banyak dari produk yang biasa Anda gunakan sebelum Ramadhan.

Kemudian saat menggunakan krim perawatan anti-aging yang biasanya mengandung asam (acid) dan exfoiliating atau pengelupasan, maka pilihlah produk dengan persentase atau kekuatan pengelupasan yang lebih ringan atau kecil untuk menghindari terjadinya iritasi.

"Dengan kondisi kulit yang kering, kulit lebih mudah untuk iritasi," kata Suksmagita.

Dari sisi asupan makanan untuk seluruh bagian kulit, Anda sebaiknya cermat memilih nutrisi dibutuhkan seperti cairan (minum air putih), serat dan protein dalam jumlah cukup. Serat berguna agar cairan yang Anda konsumsi tetap bertahan dan menjaga kondisi hidrasi kulit kita. Anda bisa mendapatkannya dari sayuran dan buah-buahan. Sementara protein bermanfaat untuk membantu dalam regenerasi sel-sel kulit yang rusak.

Selain itu, kulit juga membutuhkan antioksidan yakni beberapa set vitamin dan mineral untuk menjaga kondisi kulit, membantu memperbaiki dan menangkal dampak-dampak yang dipengaruhi lingkungan.

"Antioksidan bermacam-macam, kita tidak bisa mengonsumsi hanya satu macam antioksidan. Jadi, konsumsi multivitamin atau antioksidan secara rutin akan memperbaiki nutrisi kondisi kulit," ujar Suksmagita.

Vitamin A, E, zinc, selenium, biotin, glutation termasuk antioksidan yang dapat membantu memperbaiki dan mengurangi efek-efek gangguan kulit akibat asupan cairan yang berkurang dan nutrisi tak seimbang saat Anda berpuasa.

Baca juga: Cara sederhana cegah kulit kering saat puasa

Baca juga: Saat puasa, jangan lakukan ini pada bibir kering

Baca juga: Kehabisan pelembap kulit? Coba resep dari dokter ini

 

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022