• Beranda
  • Berita
  • Wamenkeu ingatkan risiko ketidakpastian masih tinggi pada 2023

Wamenkeu ingatkan risiko ketidakpastian masih tinggi pada 2023

28 April 2022 13:26 WIB
Wamenkeu ingatkan risiko ketidakpastian masih tinggi pada 2023
Tangkapan layar - Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional 2022 di Jakarta, Kamis (28/4/2022). ANTARA/Youtube Bappenas RI/pri.

Kebijakan APBN pada tahun depan akan tetap mengarah kepada konsolidasi menuju defisit di bawah tiga persen dari produk domestik bruto

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengingatkan risiko ketidakpastian pada 2023 masih tinggi dengan meningkatnya risiko global seperti geopolitik, tekanan inflasi, dan pengetatan moneter, meskipun pandemi COVID-19 diproyeksikan lebih terkendali.

"Seluruh risiko global ini memiliki dampak kepada penerimaan negara namun pada saat yang bersamaan APBN akan tetap melakukan perlindungan masyarakat dan transfer ke daerah," jelas Suahasil dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional 2022 di Jakarta, Kamis.

Meski begitu, ia menekankan kebijakan APBN pada tahun depan akan tetap mengarah kepada konsolidasi menuju defisit di bawah tiga persen dari produk domestik bruto (PDB).

Tetapi, pagu alokasi belanja kementerian/lembaga harus bisa mendorong pertumbuhan ekonomi.

Dengan demikian belanja pemerintah harus dipertajam menjadi fleksibel, produktif efisien, efektif, dan antisipatif merespons dinamika perekonomian. "APBN berfungsi sebagai shock absorber," ujarnya.

Suahasil menjelaskan belanja pemerintah pada tahun 2023 diarahkan untuk penajaman belanja sejalan dengan phasing out penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi, fleksibilitas belanja dalam mengantisipasi ketidakpastian, serta peningkatan pelayanan.

Sementara, anggaran tahun depan diprioritaskan untuk meningkatkan produktivitas perekonomian melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia, penyelesaian pembangunan infrastruktur, dan reformasi birokrasi.

"Di dalam, kami mendesain rencana kerja pemerintah, inilah kondisi fiskal dan arahan dari kebijakan fiskal ke depan," tuturnya.

Dirinya pun berharap agar seluruh rencana kerja tersebut bisa diwujudkan untuk mendorong pemulihan ekonomi dan melindungi masyarakat Indonesia.

Baca juga: Wamenkeu sebut inflasi kemungkinan naik ke level 4 persen pada 2023
Baca juga: Wamenkeu: Pendanaan publik harus dilakukan guna tarik investasi swasta
Baca juga: IMF peringatkan risiko stagflasi di Asia, pangkas prospek pertumbuhan

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022