"AirNav Indonesia melakukan pemantauan yang intensif terhadap pergerakan sebaran abu vulkanik di udara, kaitannya dengan potensi bahayanya terhadap operasional penerbangan di kawasan tersebut," kata Sekretaris Perusahaan AirNav Indonesia Rosedi dalam keterangannya yang dipantau di Jakarta, Kamis.
Rosedi mengatakan, sampai dengan hari ini pada Kamis (28/4) dinyatakan bahwa tidak ada sebaran abu vulkanik yang terdeteksi, baik melalui citra satelit maupun laporan dari pilot yang terbang pada rute di sekitar Gunung Anak Krakatau.
Baca juga: Gunung Anak Krakatau masih berstatus Siaga Level III
Selain itu, tidak ada dampak signifikan aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau terhadap operasional pelayanan navigasi penerbangan oleh AirNav Indonesia, tidak ada rute penerbangan yang terdampak aktivitas erupsi dan tidak ada jadwal penerbangan yang terdampak aktivitas erupsi..
Namun demikian, ia menegaskan bahwa AirNav Indonesia telah menyiapkan contigency plan dan simulasi pengaturan operasional penerbangan, termasuk dengan skema pengalihan rute untuk mengantisipasi adanya gangguan aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau terhadap operasional penerbangan sewaktu-waktu.
"AirNav terus meningkatkan awareness terhadap aktivitas Gunung Anak Krakatau, mengingat potensi dampaknya terhadap operasional navigasi penerbangan menjadi kewaspadaan dan tanggung jawab seluruh stakeholder penerbangan," ujarnya.
Rosedi menambahkan, AirNav akan melaporkan update informasi terkini, terutama kepada para pengguna jasa untuk memastikan pelayanan navigasi penerbangan diberikan dengan sebaik-baiknya.
Baca juga: BPBD Lebak imbau warga pesisir waspadai erupsi Gunung Anak Krakatau
Baca juga: Basarnas Lampung siagakan KN Basudewa pantau Gunung Anak Krakatau
Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022