Harga emas melemah 0,1 persen, menjadi diperdagangkan di 1.885,06 dolar AS per ounce pada pukul 08.05 GMT, dan mencapai level terendah sejak 17 Februari di awal sesi. Sementara itu, emas berjangka AS tergelincir 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 1.885,90 dolar AS per ounce.
Emas telah bertahan sangat baik di atas 1.900 dolar AS, tetapi telah mendapat tekanan dari dolar, dan faktor yang mendasari Federal Reserve AS diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin minggu depan, kata Brian Lan, direktur pelaksana di dealer GoldSilver Central.
Indeks dolar berada di tertinggi lima tahun dan dorongan lebih lanjut di atas 103,82 akan mengirimkannya ke level yang tidak dikunjungi sejak akhir 2002.
Dolar yang lebih kuat membuat emas yang dihargakan dengan greenback menjadi kurang menarik bagi pemegang mata uang lainnya.
Imbal hasil hasil acuan obligasi pemerintah AS 10-tahun juga menguat karena investor menunggu kejelasan lebih lanjut tentang kebijakan "restriktif" yang rencananya akan dilakukan Fed minggu depan untuk memerangi inflasi yang dapat membatasi pertumbuhan ekonomi.
Emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga jangka pendek AS dan imbal hasil yang lebih tinggi, karena meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil. Namun, emas juga dipandang sebagai penyimpan nilai yang aman selama krisis ekonomi dan politik.
Dengan harga emas gagal didorong lebih tinggi meskipun latar belakang konflik Ukraina dan inflasi yang cepat, investor mungkin telah memutuskan untuk mencari di tempat lain, kata Lan, menambahkan bahwa penguncian di China untuk memerangi penyebaran COVID-19 telah mempengaruhi permintaan dari konsumen utama.
Untuk emas, jika terjadi penurunan lebih lanjut, level berikutnya yang harus diperhatikan mungkin berada di 1.850 dolar AS, Yeap Jun Rong, ahli strategi pasar di IG, mengatakan dalam sebuah catatan.
Logam mulia lainnya di pasar spot, perak datar diperdagangkan di 23,28 dolar AS per ounce, platinum naik 0,6 persen menjadi diperdagangkan di 923,17 dolar AS, dan paladium naik 2,7 persen menjadi diperdagangkan di 2.262,34 dolar AS.
Baca juga: Rupiah ditutup jatuh hingga 81 poin jelang libur panjang Lebaran
Baca juga: Harga minyak turun, tertekan kekhawatiran permintaan bahan bakar China
Baca juga: Dolar menguat menuju tertinggi 20 tahun, saham naik karena laba emiten
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022